Liputan6.com, Jakarta - Trombektomi adalah prosedur minimal invasif yang bertujuan mengangkat bekuan darah dari arteri besar di otak.
Bekuan darah ini perlu diangkat karena merupakan penyebab utama stroke iskemik akut atau stroke karena sumbatan. Bekuan darah ini menghentikan aliran oksigen dan nutrisi ke otak, menyebabkan kematian sel-sel otak. Semakin cepat bekuan diangkat, semakin besar kemungkinan otak untuk pulih sehingga fungsi tubuh kembali normal.
“Stroke iskemik terjadi saat aliran darah ke otak terhambat karena adanya sumbatan. Kalau tidak ditangani dengan cepat, bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Kabar baiknya, sekarang ada prosedur medis bernama trombektomi yang bisa membantu mengangkat sumbatan tersebut tanpa operasi besar,” kata dokter spesialis neurologi/saraf RS EMC Grha Kedoya, dr. Sigit Dewanto, Sp.N, FINS, FINA, mengutip laman EMC, Kamis (7/8/2025).
Sigit menambahkan, prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis saraf intervensi. Melalui sayatan kecil, biasanya di selangkangan, sebuah kateter dimasukkan dan diarahkan ke bekuan darah di otak. Menggunakan alat canggih dan modern tanpa dilakukan operasi besar.
“Dalam penanganan stroke, ada istilah penting yang selalu ditekankan: ‘waktu adalah otak’ (time is brain). Setiap menit keterlambatan dalam mengembalikan aliran darah ke otak berarti semakin banyak sel otak yang rusak secara permanen,” jelas Sigit.
Trombektomi memberikan jendela waktu yang lebih luas dibandingkan dengan terapi obat pengencer bekuan darah (trombolitik) yang hanya efektif dalam beberapa jam pertama setelah gejala muncul.
Heboh, di media sosial, klaim video yang menyatakan dengan cara menempelkan jari telunjuk dan kelingking dapat mendeteksi penyakit stroke dan asam urat. Benar nggak ya?