Liputan6.com, Jakarta Menjaga kesehatan gigi masih belum dianggap penting bagi masyarakat Indonesia. Biasanya baru ke dokter gigi ketika sudah sakit gigi.
“Seperti kita ketahui bahwa kesehatan gigi ini merupakan kesehatan yang selalu dilihat sebelah mata oleh kita. Karena mungkin belum sakit belum ke dokter gigi,” kata dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak Jeddy.
“Padahal ketika sudah ada satu gigi yang rusak, bisa jadi sudah ada sepuluh gigi lainnya yang bermasalah,” lanjut founder dan Medical Director JNJ Spesialist Centre Jakarta saat pembukaan Klinik JNJ Specialist Dental Centre Senaya pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Jeddy mengatakan kesehatan gigi tidak terlepas dari kesehatan tubuh secara menyeluruh. Bila kondisi gigi baik dan bersih bisa memengaruhi kesehatan lainnya.
“Kemarin saya dapat satu testimoni dari seorang pasien, ‘dok ternyata saya itu kalau menyikat gigi dengan baik dan bersih, saya tidak batuk lagi, saya jarang meradang’ katanya,” jelas Jeddy.
Cek Kondisi Gigi Secara Rutin
Jeddy menyebut, sebanyak lebih dari 200 bakteri dapat ditemukan di mulut, dan ini berpotensi menjadi masalah bila kebersihan gigi dan mulut tidak dijaga dengan baik.
Sayangnya, kebanyakan orang tidak paham dengan apa yang terganggu di dalam mulut. Maka dari itu pemeriksaan ke dokter gigi perlu untuk dilakukan secara teratur.
“Supaya dokter gigi bisa menjelaskan, ini situasinya sedang baik sekali, tolong dimaintain, ini situasinya tidak baik sekali, jangan malah takut yang tidak baik itu dipahami supaya dilakukan perawatan,” ujar Jeddy.
Jika Dibiarkan Masalah Gigi Bisa Merambat ke Masalah Serius
Masalah kesehatan gigi yang sering muncul adalah karies atau gigi berlubang. Dampak yang dihasilkan oleh karies cukup besar, bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
“Karies itu menyebabkan gigi rusak, sakit gigi, dan akhirnya menyebabkan nanti gigi itu hilang dicabut. Habis gigi itu hilang dicabut, nanti fungsi kunyahnya berkurang,” kata Jeddy.
Masalah sesederhana karies yang bisa menyebabkan penumpukan bakteri jika tidak dijaga dengan baik ini bisa menyebbakan endokarditis pada jantung. Endokarditis adalah peradangan yang terjadi pada endokardium, lapisan dalam jantung.
“Karena bakteri-bakteri yang dalam mulut ini paling senang tinggalnya di katup jantung. Jadi pasien yang kadang-kadang bengkak jantung ke dokter, setelah diperiksa, giginya banyak masalah,” jelas Jeddy.
GERD juga disebut oleh Jeddy sebagai salah satu masalah kesehatan yang kerap terjadi akibat hilangnya fungsi gigi. Kasus ini sering terjadi pada orang yang kehilangan giginya, tidak adanya gigi membuat makanan langsung ditelan tanpa proses pengunyahan.
“Kadang-kadang pasien itu tidak tahu dia punya masalah. Sebab itu, perlu sekali untuk menguruskan kesehatan giginya ke dokter gigi,” katanya.
Masalah Gigi Juga Menjadi Pemicu Masalah Mental
Kesehatan gigi tidak bisa lagi dipandam sebagai urusan kecil. Menurut psikolog Jovita Maria Ferliana banyak keluhan psikologis yang ternyata berakar dari masalah kesehatan mulut.
“Jadi kalau ada orang yang sampai kemudian kehilangan kepercayaan diri atau kemudian berkuang kepercayaan diri karena kondisi giginya, maka ini memengaruhi banyak dalam hidupnya,” jelas Jovita.
Kepercayaan diri yang menurun dapat memengaruhi hubungan sosial, gigi yang sehat dapat meningkatkan kepercayaan diri, sehingga hubungan sosial menjadi lebih baik kembali akhirnya tekanan emosional dapat berkurang.
Menurutnya, kesehatan mental sangat berkaitan dengan kesehatan fisik, gigi merupakan bagian dari fisik. Fisik yang baik akan sangat mendukung kesehatan mental yang baik pula.
“Contohnya, ketika sakit gigi sampai uring-uringan, marah-marah, akhrinya merusak hubungan kan,” sebutnya.
“Nah, itu aja (sakit gigi) sudah merusak hubungan dan itu juga sangat berpengaruh pada kesehatan mental, berpengaruh pada emosi seseorang,” tambahnya.