[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Tunjangan Khusus Rp30 Juta untuk Dokter Spesialis di Daerah Terpencil

2 days ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Media massa mengabarkan tentang Perpres Nomor 81 Tahun 2025, yang diteken oleh Presiden Prabowo sekitar akhir Juli, mengatur pemberian tunjangan khusus kepada dokter spesialis, dokter subspesialis, dokter gigi spesialis, dan dokter gigi subspesialis di DTPK (daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan), khususnya mereka yang praktik di fasilitas kesehatan milik pemerintah daerah. Ada empat hal tentang hal ini.

Pertama, tentu kita amat menyambut baik Peraturan Presiden yang memberi tunjangan khusus para dokter spesialis yang bekerja di DTPK. Memang masih ada yang memberi beberapa catatan, misalnya jumlah sekitar Rp30 juta itu mungkin belum memadai, apalagi kalau daerahnya benar-benar amat terpencil dan dengan berbagai tantangannya.

Atau juga ada yang mempertanyakan bagaimana tentang tenaga kesehatan lain yang bekerja juga di tempat DTPK yang sama, apa bukannya baiknya mereka dapat tambahan tunjangan khusus juga? Apalagi kita tahu bahwa dokter spesialis tidak mungkin bekerja sendiri dan harus dalam satu tim bersama petugas lainnya.

Namun, bagaimanapun juga, saya kira kita patut amat berterima kasih atas Peraturan Presiden tentang tunjangan khusus dokter di daerah terpencil, yang menunjukkan perhatian dan keberpihakan pemerintah bagi kerja teman-teman dokter spesialis di DTPK.

Tim Harus Lengkap dan Alat Mesti Memadai

Kedua, kita tahu bahwa dalam kerja dokter/dokter gigi spesialis dan subspesialis sehari-hari, maka mereka memerlukan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Selain alat-alat yang khusus dan spesifik, maka juga perlu dukungan dan jaminan aliran listrik yang memadai.

Misalnya, beberapa alat mungkin akan rusak kalau AC tidak memadai. Bukan tidak mungkin juga akan diperlukan jaringan internet yang baik. Kalau alat ada yang perlu pemeliharaan rutin dan/atau perbaikan, maka juga perlu ada dukungan teknologi dan perusahaan pemasok sampai ke daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan ini.

Tanpa tim yang lengkap dan alat memadai, maka tugas dokter/dokter gigi spesialis dan subspesialis tidaklah akan optimal guna melayani masyarakat.

Selamanya di Sana atau Ada Rotasi?

Ketiga, memang berita menyebutkan bahwa dokter/dokter gigi spesialis dan subspesialis juga akan mendapatkan kesempatan pelatihan berjenjang dan pembinaan karier.

Tentu akan baik agar ada semacam kejelasan tentang berapa lama seorang dokter spesialis akan bekerja di DTPK, apakah akan selamanya di sana sampai pensiun atau akan ada semacam rotasi sesudah sekian tahun, misalnya.

Kalau memang ada rencana rotasi, maka akan baik kalau sistemnya sudah diatur dengan jelas, supaya para dokter spesialis/subspesialis ini sejak awal bekerja sudah lebih tenang tentang kepastian masa depannya.

Pikirkan Juga Pendidikan Anak-Anak Mereka

Keempat, harus diakui juga bahwa para dokter/dokter gigi spesialis dan subspesialis yang punya anak tentu ingin anak-anaknya mendapat sekolah dan pendidikan yang baik.

Kita tahu bahwa untuk masuk universitas, misalnya, maka diperlukan mutu pendidikan SLTA yang baik, tentu juga pendidikan SLTP dan SD-nya.

Nah, kalau orang tuanya yang menjadi dokter/dokter gigi spesialis dan subspesialis yang kerja dan tinggal di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan, maka tentu perlu dipikirkan bagaimana pendidikan anak-anak mereka.

Prof. Tjandra Yoga Aditama Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Adjunct Professor Griffith University, Australia.

Read Entire Article