INFO NASIONAL - Belum genap 10 hari berdiri, Sekolah Rakyat Menengah Atas 18 Blora, Jawa Tengah, sudah menorehkan prestasi. Salah satu siswinya, Nuril Istiqomah, 15 tahun, berhasil menjadi pemenang dalam lomba menulis 'Surat Untuk Presiden' kategori SMA/SMK/MA yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan penuh ketulusan, Nuril menulis surat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Isinya ucapan terima kasih atas hadirnya Sekolah Rakyat yang menurutnya sangat membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu.
"Isi suratnya tentang terima kasih kepada Pak Presiden atas Sekolah Rakyat ini, karena telah membantu orang yang kurang mampu," ujar Nuril di Blora, Jumat, 25 Juli 2025.
Nuril juga mengaku tidak menyangka dari 46 peserta, dirinya berhasil memenangkan perlombaan tersebut. Sebab, dia baru menyelesaikan suratnya di hari terakhir pendaftaran. "Waktu menulis suratnya kira-kira satu jam dan itu saya yang terakhir mengumpulkan," ujarnya.
Proses mengikuti perlombaan tidak terlepas dari peran guru dan tenaga pendidik di sekolah terutama Kepala Sekolah, Tri Yuli Setyoningrum. Perannya begitu besar dalam keberhasilan Nuril meraih prestasinya. Yuli, sapaan akrabnya, mendorong Nuril mengikuti lomba tersebut. Bukan hanya Nuril, bahkan seluruh siswa di SRMA 18 Blora diminta oleh Yuli untuk menulis surat.
Berawal dari melihat postingan di Instagram Perpustakaan Blora, Yuli memberikan informasi tersebut kepada bagian kesiswaan sekolah untuk dibagikan kepada siswa-siswi disana. "Karena kami siswanya ada 50, anak-anak itu disuruh untuk membuat (Surat Untuk Presiden) semua, kemudian kami pilih yang bagus dan kami kirimkan," kata Yuli.
Prestasi Nuril menjadi sumber kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah. Yuli menilai capaian tersebut mampu menjadi pemicu semangat dan motivasi bagi siswa lain untuk dapat berprestasi.
"Saya senang sekali ya, karena belum genap 10 hari kan kemarin itu, tapi anak saya ternyata sudah ada yang berprestasi. Dan anaknya juga support, maksudnya memang punya keinginan untuk berprestasi. Jadi saya senang sekali," ujarnya.
Yuli juga mengapresiasi Nuril atas pencapaiannya dan membawa nama baik SRMA 18. Tidak hanya menjadi pemenang dalam lomba menulis surat, Nuril juga mendapatkan tawaran dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Blora untuk menjadi MC dalam peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Blora pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Nuril adalah bungsu dari dua bersaudara. Dia tinggal bersama kedua orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani, bukan di sawah milik sendiri melainkan milik orang lain. Penghasilan yang tidak menentu menjadi hambatan dalam meraih pendidikannya.
Kakaknya hanya bisa menyelesaikan jenjang SMK karena dibiayai oleh saudara orangtuanya. Kini, kesempatan meraih pendidikan di Sekolah Rakyat menjadi harapan baru bagi Nuril. Sekolah berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem untuk mendapatkan akses pendidikan berkualitas secara gratis.
Bagi Nuril, surat itu bukan hanya tentang lomba, tetapi cara untuk menyampaikan harapannya. Dia menulis dengan hati, berharap Sekolah Rakyat bisa terus ada dan membantu lebih banyak anak seperti dirinya. Dari Blora, Nuril menunjukkan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari hal sederhana, dari selembar surat dan keberanian untuk bersuara. (*)