SEJUMLAH aktivis lingkungan yang tergabung dalam Khatulistiwa Respon Tim menyusuri Sungai Banjir Kanal Barat pada Ahad pagi, 10 Agustus 2025. Saat menyusuri sungai itu, mereka mengajak masyarakat yang ikut memeriahkan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) memungut sampah yang hanyut di sungai.
Tim Khatulistiwa menggunakan perahu karet untuk menyusuri sungai. Mereka juga mengajak para pengunjung CFD naik ke perahu karet itu, lalu menjaring sampah di sungai bersama-sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahmad Ramdhani dari Khatulistiwa Respon Tim mengatakan mereka membersihkan sungai satu kali dalam dua pekan. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat agar sungai di Jakarta menjadi bersih.
Mereka membersihkan sampah selama empat jam, mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, hari ini. Mereka mulai menyusuri Sungai Banjir Kanal Barat yang berada di dekat Stasiun Kereta Rel Listrik Sudirman, Jakarta Pusat.
"Hari ini ada hampir 20 karung sampah yang kami pungut dari sungai," kata Ahmad saat ditemui Tempo, pada Ahad, 10 Agustus 2025.
Salah seorang pengunjung CFD, Nadia, 23 tahun, mengatakan sampah-sampah yang ditemukannya di sungai bermacam-macam, dari pembalut hingga perabot rumah tangga. "Ada popok dan sampah makanan juga," kata Nadia.
Nadia ikut menyusuri sungai menggunakan perahu karet selama sepuluh menit. Ia pun mengumpulkan banyak sampah di sungai. Namun masih lebih banyak sampah yang tidak bisa dipungutnya.
Ahmad mengatakan beragam jenis sampah yang ditemukan timnya di sepanjang Sungai Banjir Kanal Barat. Selain pembalut dan sampah makanan, mereka menemukan berbagai jenis peralatan dapur dan perabotan rumah tangga, seperti garpu besi, gelas kaca, serta berbagai alat elektronik yang sudah rusak. Sampah-sampah itu mengalir hingga ke Muara Angke, Jakarta Utara.
"Saya beberapa kali melihat televisi dan kulkas dibuang (warga) ke sungai," kata Ahmad.
Ia dan relawan Khatulistiwa Respon Tim sudah berulang kali membersihkan Sungai Banjir Kanal Barat sejak 2021. Dari pengalamannya itu, tim Khatulistiwa juga pernah menemukan kasur bekas, lemari yang masih utuh, hingga kursi kayu di sungai. "Kalau saya kumpulkan, sudah bisa jadi satu set perabotan rumah," ujarnya.
Menurut Ahmad, sampah berukuran besar, seperti furnitur dan peralatan elektronik, kerap ditemukan di sungai setelah terjadi banjir di Jakarta. "Mereka mungkin takut dipungut biaya kalau meminta orang mengangkut sampahnya. Jadi, dibuang saja ke sungai," katanya.
Satu hari sebelumnya, prajurit dari Komando Daerah Militer Jayakarta juga membersihkan sungai di Jakarta Barat. Mereka juga menemukan berbagai jenis sampah di sungai, seperti kasur, kursi, dan aneka sampah rumah tangga.
"Saya kira ini kiriman, bukan dari sini saja, tapi ada sampah dari beberapa tempat juga," kata Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Deddy Suryadi pada Sabtu, 9 Agustus 2025, seperti dikutip dari Antara.