Sekolah-sekolah Kekurangan Siswa. Apa Sebabnya?

2 weeks ago 19
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo Nurhadi Hanuri mengatakan sebanyak 45 dari 56 SMP Negeri di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur belum memenuhi pagu dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026. Nurhadi mengatakan kondisi kekurangan siswa tersebut merupakan masalah yang selalu terjadi hampir setiap tahun sehingga bukan isu baru.

"Hanya 11 sekolah yang memenuhi pagu, semuanya berada di wilayah perkotaan," ujar Nurhadi, dikutip dari Antara,10 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nurhadi mengungkapkan empat sekolah tercatat hanya menerima kurang dari 10 siswa baru. Padahal, penetapan pagu telah disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sarana prasarana di masing-masing sekolah. Hingga penutupan PPDB akhir Juni lalu, sejumlah SMP Negeri masih terdapat ratusan bangku kosong.

"Kami sebenarnya juga telah melakukan pembatasan kuota pada sekolah-sekolah favorit untuk memeratakan sebaran siswa," ujarnya.

Salah satu penyebab utama rendahnya angka pendaftar, kata Nurhadi, adalah minimnya lulusan SD di wilayah tertentu. Selain itu, kondisi geografis beberapa kecamatan turut memengaruhi jumlah pendaftar, seperti misalnya Ngrayun.

"Output lulusan SD mempengaruhi langsung pada jumlah siswa baru SMP. Jika lulusan SD sedikit, tentu yang naik jenjang juga sedikit," ujarnya.

Walaupun demikian, pihak Dindik belum dapat mempertimbangkan opsi penggabungan sekolah untuk mengatasi jumlah siswa yang kurang. Nurhadi menegaskan, pemerintah tetap berkewajiban menyediakan akses pendidikan yang merata, termasuk di daerah dengan jumlah siswa terbatas.

"Berapa pun jumlah siswanya, negara harus hadir untuk memberi layanan pendidikan. Harapannya, ke depan minimal satu desa memiliki satu SD sebagai basis keberlanjutan pendidikan," kata.

Selain di Ponorogo, kondisi serupa juga dialami beberapa kawasan lain di Indonesia. Di Solo, Jawa Tengah, SD Negeri Kauman 27 dilaporkan hanya memiliki satu siswa baru pada Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) tahun ajaran baru 2025/2026.

Penerimaan siswa baru tersebut melalui jalur afirmasi. Sementara itu, jalur penerimaan siswa baru melalui mutasi dan domisili tidak memiliki siswa yang mendaftarkan diri. Salah satu alasan utama kurangnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut adalah karena letak sekolah yang jauh dari kawasan perkampungan dan berada di kawasan pertokoan sehingga sepi peminat, dikutip dari Antara, 14 Juli 2025.

SD Negeri Karaton 5, Kabupaten Pandegleng, Banten juga mengalami kondisi serupa. Dalam SDN tersebut, hanya memiliki total sebanyak 37 siswa dari seluruh tingkat pendidikan. Menurut Antara, 14 Juli 2025, para siswa tersebut saat ini hanya menempati tiga ruang kelas dengan tenaga pendidik sebanyak lima orang. SDN tersebut kini terancam ditutup karena permasalahan kekurangan murid tersebut.

Di sisi lain, SD Negeri Butuh, Temanggung, Jawa Barat juga hanya menerima 2 siswa baru yang mendaftar di sekolah tersebut. Dilansir dari Antara, 16 Juli 2025, sebanyak 32 sekolah dasar lainnya di Kabupaten Temanggung hanya mendapat kurang dari 5 siswa yang mendaftar untuk tahun ajaran 2025/2026.

Read Entire Article