Rekam Jejak Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

1 week ago 23
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi lagi seiring dengan datangnya musim kemarau panjang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan tingginya potensi karhutla di wilayah Riau dan sekitarnya menyusul puncak musim kemarau yang terjadi lebih awal dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

“Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus. Karena itu, Riau sedang dalam masa paling rawan terjadinya karhutla,” ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, seperti dikutip dari siaran pers BMKG, Rabu, 24 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BMKG menyatakan, potensi keterbakaran lahan di Riau berada pada tingkat “sangat tinggi” sejak 23 hingga 24 Juli 2025. Lalu menurun sementara pada 25 dan 26 Juli 2025 dan kembali meningkat di akhir bulan.

Dalam sejarahnya, Provinsi Riau merupakan salah satu daerah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan paling parah. Berikut deretan kejadian kebakaran hutan dan lahan paling parah di Indonesia:

Kebakaran Hutan 1982

Kebakaran hutan di Kalimantan Timur pada 1982 termasuk yang terbesar. Saat musim kemarau bertepatan dengan tradisi pertanian tradisional, ladang berpindah. Biasanya dilakukan dengan membakar lahan baru sebagai kebun tanaman musiman.

Lahan seluas 3,2 juta hektare hangus. Padahal sebanyak 2,7 juta hektare di dalamnya adalah hutan hujan tropis. World Resources Institute (WRI) memperkirakan, kerugian akibat kebakaran hutan mencapai USD 9 miliar.

Kebakaran Hutan 1997

Kebakaran terjadi di Riau dan Kalimantan. Pada saat itu, kebakaran berdampak kepada 20 juta orang akibat polusi udara dan air. Kabut asap mengakibatkan ribuan orang dilarikan ke rumah sakit di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Bukan hanya itu. Asap hitam yang dihasilkan dari pembakaran meluas ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, dan Australia. 

Kebakaran Hutan 2006

Lahan seluas 3 juta hektare hangus terbakar dan  mengakibatkan polusi udara. Penyebab karhutla ditenggarai karean pembakaran lahan pertanian yang tak terkontrol. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga terbesar yang menyumbang gas rumah kaca ke atmosfer. Indonesia menyumbangkan sekitar 2 miliar ton gas karbon dioksida ke atmosfer. 

Kebakaran Hutan dan Lahan 2015 

Pada saat itu, kebakaran juga terjadi di 29 provinsi Indonesia kecuali DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Total luas lahan yang terbakar sebesar 2,6 juta hektare. Provinsi Kalimantan Tengah jadi daerah yang menderita paling parah. 

Bukan hanya karena manusia, lahan gambut yang kering juga memicu kebakaran hutan. Fenomena El Nino juga menurunkan intensitas hujan sehingga memperburuk karhutla. Kebakaran hutan dan lahan ini mengancam spesies orang utan dan hewan lainnya.

Kebakaran Hutan 2019

Global Forest Watch menghitung, luas hutan yang hangus mencapai lebih dari 850 ribu hektare. Sebanyak 42 persen dari total area yang terbakar merupakan lahan gambut.

Sebanyak 70 persen area hutan yang terbakar berasal dari lahan gambut yang telah terdegradasi. Akibatnya, 708 juta ton gas rumah kaca yang didominasi oleh karbon dioksida naik ke atmosfer. Banyaknya kandungan gas rumah kaca di atmosfer akhirnya memicu terjadinya pemanasan global yang berakhir pada peristiwa perubahan iklim akibat kebakaran hutan.

Mutiara Roudhatul Jannah dan Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Cerita di Balik Kesepakatan Tarif Impor Prabowo-Trump

Read Entire Article