TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan 550 bus listrik TransJakarta akan beroperasi melayani warga hingga akhir tahun 2025. Target ini disampaikan Pramono saat meresmikan layanan angkutan terintegrasi TransJabodetabek Koridor 1W rute Blok M–Ancol di Halte Transjakarta Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu, 26 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pramono mengatakan rute Blok M–Ancol sepenuhnya menggunakan bus listrik sebagai komitmen Pemerintah Provinsi Jakarta menekan emisi kendaraan secara signifikan.
“Tahun ini kami menargetkan 200 bus listrik beroperasi. Saat ini, 70 bus sudah beroperasi dan 130 lainnya akan segera menyusul,” ujarnya. “Selain itu, sudah ada 300 mobil listrik yang lebih dulu beroperasi. Jadi, total akan ada 550 kendaraan listrik yang beroperasi di Jakarta hingga akhir 2025,” kata Pramono, dikutip dari keterangan resmi Pemprov Jakarta pada Sabtu, 27 Juli 2025.
Dengan operasional ratusan bus listrik ini, Pramono mengatakan Pemprov Jakarta menargetkan nol persen emisi dengan memperbaiki kualitas udara melalui pengurangan polusi, emisi, dan karbon. Ia juga menyampaikan target ini saat berpidato dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan lalu sebagai bagian upaya DKI Jakarta meningkatkan kualitas udara.
“Kami sungguh-sungguh akan melakukan ini. Seperti yang saya sampaikan di PBB kemarin, salah satunya berkaitan dengan transportasi Jakarta yang secara signifikan menurunkan emisi,” katanya. “Oleh karena itu, 13 unit bus di rute Blok M–Ancol ini akan secara rutin berkontribusi pada penurunan polusi secara bertahap. Yang terpenting, Ancol akan menjadi hub baru setelah Blok M.”
Lebih lanjut, ia juga menargetkan 50 persen armada Transjakarta berbasis listrik pada 2027 dan 100 persen pada 2030. Program ini dilakukan secara bertahap dimulai pada 2022–2023 dengan pengadaan 100 unit bus listrik untuk uji coba operasional.
“Upaya ini adalah langkah konkret Transjakarta dalam mendukung pengurangan emisi dan mendorong terciptanya sistem transportasi publik yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat Jakarta,” katanya.
Adapun rincian TransJabodetabek Koridor 1W rute Blok M–Ancol yang baru diresmikan memiliki panjang lintasan: 48,7 km (pulang-pergi) dengan jumlah armada: 13 unit (bus listrik).
Koridor 1W rute Blok M–Ancol memiliki 11 titik pemberhenrian, 10 di antaranya adalah halte Bus Rapid Transit (BRT). Proyeksi waktu tempuh koridor ini memakan waktu sekitar 120–160 menit (pulang pergi).
Adapun titik pemberhentian arah Ancol terdiri dari Blok M Jalur 5 (Bus Stop); ASEAN (Halte); Masjid Agung (Halte); Bundaran Senayan (Halte); Senayan Bank DKI (Halte); Gerbang Pemuda Arah Barat (Halte); Petamburan (Halte); Ancol (Halte).
Sedangkan, Titik pemberhentian arah Blok M terdiri dari Ancol (Halte); JIEXPO Kemayoran (Halte); Kemanggisan Arah Selatan (Halte); Petamburan (Halte); Gerbang Pemuda Arah Timur (Halte); Senayan Bank DKI (Halte); Bundaran Senayan (Halte); Masjid Agung (Halte); Kejaksaan Agung (Halte); Blok M Jalur 5 (Bus Stop).