JPPI Kritik Kebijakan Sekolah Rakyat yang Sebabkan Ratusan Guru Mundur

2 weeks ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan guru yang direkrut untuk sekolah rakyat memutuskan mengundurkan diri karena penempatan lokasi mengajar yang jauh dari tempat tinggal. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia Ubaid Matraji menilai ada pengabaian dari pemerintah perihal kebijakan penempatan guru tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah seolah menutup mata terhadap fakta bahwa penempatan guru yang jauh adalah gejala dari masalah yang lebih besar," katanya pada Ahad, 27 Juli 2025.

Dia juga mengkritik respons Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang menyebut telah memiliki cadangan guru untuk menggantikan mereka yang mengundurkan diri. Menurut dia, bila guru bisa dengan mudah diganti justru menandakan keberlanjutan dan kualitas pengajaran di sekolah rakyat tidak menjadi prioritas utama.

"Mengandalkan sistem tanpa verifikasi lapangan, tanpa partisipasi guru dalam proses pengambilan keputusan adalah bentuk kegagalan tata kelola," ucapnya.

Ubaid khawatir program sekolah rakyat ini hanya dijadikan proyek coba-coba. Hal ini berimbas pada siswa dari kalangan miskin yang seolah menjadi kelinci percobaan proyek pemerintah.

Padahal, kata Ubaid, seharusnya anak-anak dari golongan tak mampu itu mendapatkan pendidikan terbaik. "Mereka justru kian terpinggirkan oleh kebijakan yang seharusnya mengangkat mereka. Sistem yang sekarang tidak berkeadilan," ucapnya.

Sebelumnya Mensos Saifullah Yusuf mengatakan telah ada ratusan guru yang mengundurkan diri karena ditempatkan di lokasi yang jauh. Dalam catatan kementeriannya, sebanyak 160 guru sekolah rakyat memutuskan keluar dari bagian program itu.

Namun, menurut dia, pemerintah telah memiliki solusi mengatasi permasalahan tersebut. Dia mengatakan masih ada sekitar 50 ribu guru dalam proses pendidikan profesi yang masih menunggu antrian penempatan di sekolah-sekolah, termasuk untuk Sekolah Rakyat.

"Ada banyak guru yang siap menggantikan, karena ada lebih dari 50 ribu guru yang mengikuti proses pendidikan profesi guru (PPG) yang belum ada penempatan," ujar Gus Ipul.

Read Entire Article