INFO NASIONAL – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menyambut baik kehadiran film “Panggil Aku Ayah” yang akan tayang di bioskop pada 30 Juli mendatang. Film ini dinilai memiliki relevansi kuat dengan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), sebuah inisiatif Kemendukbangga/BKKBN yang bertujuan mengoptimalkan peran ayah dalam keluarga.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Wihaji saat menerima audiensi produser, sutradara, dan para pemeran film di kantor Kemendukbangga/BKKBN, Kamis, 24 Juli 2025. Dalam kesempatan itu, Menteri Wihaji mengapresiasi pesan kuat yang ditampilkan dalam trailer film, terutama tentang pentingnya kehadiran dan peran ayah dalam keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dari trailer yang saya tonton, film ini sangat berkaitan dengan keluarga dan selaras dengan semangat GATI yang menjadi salah satu program Quick Win Kemendukbangga,” ujar Wihaji. GATI sendiri merupakan respons terhadap fenomena fatherless di Indonesia dan mencakup layanan konseling pra-nikah, saat menikah, hingga ketika menjadi orang tua.
Produser film, Anggia Kharisma, menjelaskan bahwa “Panggil Aku Ayah” mengangkat kisah dua debt collector yang hidupnya berubah drastis karena kehadiran seorang gadis kecil. Melalui pendekatan komedi yang menyentuh, film ini menggambarkan nilai-nilai keluarga secara emosional dan hangat. "Film ini adalah bentuk perayaan atas arti keluarga dan perjuangan menjadi ayah, yang sejalan dengan program Kemendukbangga," ujar Anggia.
Ia juga menambahkan bahwa beberapa potongan trailer film ini sempat viral bersamaan dengan gerakan ayah mengantar anak pada hari pertama sekolah, yang berlangsung pada 14 Juli lalu. Dalam pertemuan itu, Anggia juga secara resmi mengundang Menteri Wihaji untuk hadir dalam Gala Premiere film pada 30 Juli mendatang. Menteri pun menyatakan kesediaannya dan akan mengajak jajaran serta tenaga lapangan untuk ikut menonton.
Perwakilan tim promosi dari CJ ENM, Iqbal, turut menambahkan bahwa “Panggil Aku Ayah” merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memproduksi film-film bertema keluarga, seperti Keluarga Cemara dan Jumbo. “Kami memang sangat fokus pada tema anak dan keluarga. Untuk film ini, penekanannya adalah pada sosok ayah dan pentingnya keutuhan keluarga,” ujarnya.
Iqbal juga membuka peluang kolaborasi dengan Kemendukbangga/BKKBN untuk menyampaikan visi bersama dalam memperkuat ketahanan keluarga melalui media film. “Ayo, kita buat kegiatan bersama. Visi kita sama: keluarga Indonesia yang kuat dan utuh,” pungkasnya.(*)