Liputan6.com, Jakarta Mohamed Salah cetak sejarah di Inggris usai raih PFA Player of the Year 2025. Ia berterima kasih pada semua orang yang memilihnya untuk meraih penghargaan prestisius itu.
Mohamed Salah kembali menorehkan tinta emas dalam kariernya di sepak bola Inggris. Winger Liverpool itu baru saja dinobatkan sebagai pemenang pemain terbaik Premier League versi PFA alias Asosiasi Pesepakbola Profesional.
Penghargaan ini menjadi yang ketiga kalinya diraih Salah sejak merumput di Premier League. Catatan tersebut membuatnya melampaui semua pemain yang pernah bermain di kompetisi kasta tertinggi Inggris.
Tak ada satu pun pemain sebelumnya yang bisa meraih tiga gelar PFA Player of the Year. Dengan pencapaiannya ini, Salah mengukir sejarah baru yang sulit disaingi.
Ucapan Terima Kasih Salah
PFA Player of the Year merupakan penghargaan bergengsi yang diputuskan lewat voting. Para pemain yang terdaftar di Asosiasi Pesepakbola Profesional menjadi penentu dalam pemilihan ini.
Dengan sistem tersebut, pemenang sejatinya mendapatkan pengakuan dari rekan-rekan seprofesi. Salah mengaku bangga bisa terpilih lewat suara pemain yang sama-sama bersaing dengannya di lapangan.
Ia tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka yang telah mendukungnya. "Rasanya luar biasa. Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang telah memilih saya,” ujarnya seperti dilansir Goal.
“Melakukan ini di usia 33 tahun sungguh luar biasa," seru Salah
Kenangan Pahit di Chelsea Jadi Motivasi
Dalam momen kemenangannya, Salah mengenang masa-masa awal yang sulit di Inggris. Kariernya di Chelsea sempat tak berjalan mulus hingga ia akhirnya dilepas ke klub lain.
Pengalaman pahit itu justru menjadi bahan bakar yang membuatnya bekerja lebih keras. Salah mengaku kegagalan di masa lalu membuatnya semakin termotivasi membuktikan diri.
"Saya ingat sepuluh tahun yang lalu, saya tidak berhasil di Chelsea. Ketika Anda pergi ke suatu tempat dan gagal, hal itu selalu ada di pikiran Anda,” ungkapnya.
Dari Mesir ke Puncak Dunia
Salah juga berbicara tentang perjalanan luar biasa yang ia jalani. Dari seorang pemain muda Mesir, ia berhasil mencapai puncak prestasi di salah satu liga tersulit dunia.
Baginya, keberhasilan meraih tiga gelar PFA Player of the Year bukan hanya soal trofi pribadi. Ini adalah representasi kerja keras dan dedikasi sepanjang kariernya.
“Saya melihat diri saya sendiri. Seorang pria yang datang dari Mesir, berhasil mencapai level tertinggi dan mengukir sejarah," tegas Salah.
(Goal)