Liputan6.com, Jakarta Tottenham Hotspur kini berada di posisi terdepan untuk mendatangkan Eberechi Eze. Hal ini menjadi pukulan bagi Arsenal yang sudah lama mengincar bintang Crystal Palace tersebut.
Meski belum ada pengumuman resmi, peluang Spurs mendapatkan Eze terlihat semakin besar. Pemain ini dikenal mampu menjadi pembeda bagi klub-klub elite.
Eze bukanlah pemain pertama yang memilih Tottenham daripada Arsenal. Sejumlah nama besar sebelumnya juga membuat keputusan serupa.
Keputusan mereka sering kali mengejutkan para penggemar dan analis. Pilihan ini menunjukkan daya tarik Tottenham yang semakin meningkat di mata pemain.
Berikut ini enam pemain yang paling menonjol karena menolak Arsenal untuk bergabung dengan Spurs. Cerita di balik pilihan mereka pun menarik untuk disimak.
1. Stephen Carr
Stephen Carr, lulusan akademi Tottenham Hotspur, mencatat lebih dari 250 penampilan untuk tim utama klub masa kecilnya. Meski begitu, Carr sempat punya pilihan untuk bergabung dengan akademi Arsenal di usia muda.
Carr mengenang masa awal kariernya dengan nostalgia. Ia merasa Spurs lebih hangat dan nyaman dibanding Arsenal meski fasilitas latihan Spurs saat itu jauh lebih sederhana.
Selama 12 tahun berseragam Spurs, Carr menikmati setiap momen. Ia juga menyebut dukungan fans luar biasa dan stadion yang berkualitas membuat pengalaman bermainnya semakin berkesan.
2. Richarlison
Richarlison sempat menjadi incaran Arsenal pada musim panas 2022. Saat itu, ia dianggap sebagai salah satu striker terbaik di luar enam klub besar Premier League.
Tottenham justru bergerak lebih cepat dan menyelesaikan transfer lebih dulu. Richarlison mengaku Spurs membayar biaya transfer dengan cepat, sementara Arsenal hanya melakukan pendekatan ke Everton.
Panggilan dari Antonio Conte juga jadi faktor penting keputusan Richarlison. Sementara itu, Arsenal memilih untuk merekrut Gabriel Jesus, rekan setim Richarlison di Brasil.
3. Benoit Assou-Ekotto
Benoit Assou-Ekotto menjelaskan alasan memilih Tottenham ketimbang Arsenal. Ia mengaku tidak ingin tinggal di hotel sebelum setiap pertandingan, sesuatu yang dilakukan Arsenal.
Menurut Assou-Ekotto, Tottenham tidak memberlakukan aturan tersebut. Hal itu membuatnya nyaman untuk bergabung dengan Spurs dan tetap memiliki kehidupan pribadi.
Selain itu, Arsenal saat itu bermain di kompetisi Eropa sehingga sering jauh dari rumah. Assou-Ekotto merasa Tottenham lebih cocok dengan gaya hidupnya di luar lapangan.
4. Jan Vertonghen
Jan Vertonghen sempat berbicara dengan Arsene Wenger sebelum memilih Tottenham. Ia merasa Spurs lebih sesuai dengan kekuatan dan gaya permainannya.
Vertonghen mengatakan Arsenal ingin mengubahnya menjadi gelandang bertahan ala Emmanuel Petit. Meski tidak takut kompetisi, ia lebih tertarik dengan visi Spurs secara keseluruhan.
Pemain Belgia ini kemudian bergabung dengan Tottenham pada 2012. Selama delapan tahun, ia tampil lebih dari 300 kali dan menjadi salah satu bek tengah terbaik era Premier League Spurs.
5. Clinton Njie
Clinton Njie sempat menjadi winger yang banyak diburu klub-klub top Eropa setelah menembus tim utama Lyon. Ia akhirnya memilih Tottenham karena Mauricio Pochettino terkenal mampu mengembangkan p...