Liputan6.com, Jakarta Jaringan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes RI ditetapkan sebagai Pusat Kolaborasi World Health Organization (WHO) untuk Pendidikan dan Pengembangan Keperawatan dan Kebidanan.
Penunjukan Indonesia sebagai Pusat Kolaborasi WHO diumumkan Direktur Regional WHO untuk Kawasan Pasifik Barat Saia Ma’u Piukala pada Mei lalu.
"Ini adalah momen penting bagi Indonesia dan bagi Kawasan Pasifik Barat,” kata Piukala dalam seremoni penunjukan Poltekkes Kemenkes sebagai WHO Collaborating Centre for Nursing and Midwifery Development di Jakarta pada Kamis, 19 Juni 2025.
“Seiring dengan peran baru Indonesia di Pasifik Barat, Poltekkes menunjukkan pengalaman nasional dapat memperkuat kapasitas regional serta memajukan pendidikan keperawatan dan kebidanan demi kepentingan semua pihak," lanjut Piukala mengutip keterangan tertulis.
Kegiatan perdana Pusat Kolaborasi WHO dibuka minggu ini di Jakarta dengan mempertemukan 20 pengajar kebidanan dari Poltekkes untuk memperkuat kapasitas kepemimpinan dalam kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan rasa bangga Indonesia bangga Poltekkes ditetapkan sebagai Pusat Kolaborasi WHO.
"Ini adalah pengakuan atas komitmen kami untuk memajukan pendidikan keperawatan dan kebidanan,” kata Menkes Budi.