Fenomena Ribuan Remaja Usia 15-19 Tahun Idap HIV, Bagaimana Penanggulangannya?

1 month ago 32
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Data dari Kementerian Kesehatan RI hingga Maret 2025, tercatat ada 2.700 individu usia 15-18 tahun di Indonesia hidup dengan HIV. Temuan ini menunjukkan bahwa penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) tidak terbatas hanya pada populasi dewasa atau kelompok tertentu, namun juga terjadi di kalangan usia yang lebih muda.

HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh. Jika tidak ditangani, infeksi virus ini bisa berkembang menjadi Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS.

Sebanyak 2.700 individu remaja yang mengidap HIV itu termasuk dalam kelompok berisiko seperti: pekerja seks, pengguna napza suntik, transgender, serta lelaki seks lelaki (LSL).

Peningkatan kasus HIV pada usia remaja sudah terjadi sejak 2023. Pada November 2024, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini, menyampaikan bahwa laporan prevalensi HIV/AIDS pada remaja dan dewasa muda usia 15-24 tahun per 2023 meningkat di beberapa negara dibanding tahun 2019.

“Prevalensi HIV pada populasi lelaki seks dengan lelaki atau LSL remaja dan dewasa muda di beberapa negara di Asia termasuk Indonesia, menunjukkan peningkatan lebih tinggi dari rata-rata global,” kata Ina dalam webinar Penanggulangan HIV pada Remaja dan Orang Muda, 28 November 2024.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, ada sekitar 27 ribu kasus baru HIV per tahun. Adapun kelompok remaja dan anak muda berkontribusi hampir 50 persen dari infeksi baru tersebut. 

Perilaku Seksual Remaja

Sementara itu, hasil Global School Based-student Health Survey (GSHS 2023) yang dibagikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menunjukkan temuan terhadap perilaku seksual remaja.

"Proporsi siswa laki-laki yang pernah melakukan hubungan seksual lebih besar dibandingkan perempuan. Tren perilaku seksual pranikah juga menunjukkan peningkatan pada kedua kelompok,” ungkap Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi BRIN, Tin Afifah dalam webinar Selasa (17/6).

Remaja, ujar Tin Afifah, adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai perilaku berisiko termasuk yang memicu infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Perilaku seksual yang tidak aman, berisiko menyebabkan kehamilan tidak diinginkan serta penularan HIV/PMS (penyakit menular seksual),” ujar Afifah.

Padahal, usia remaja merupakan masa transisi yang menentukan status kesehatan seseorang sepanjang hidupnya. Maka dari itu, investasi pada kesehatan remaja menjadi kunci untuk mencegah perilaku berisiko dan menghindari penyakit.

“Pada fase ini, pencegahan risiko terkait kesehatan reproduksi juga perlu menjadi prioritas guna menekan angka kematian ibu di masa mendatang,” imbuhnya.

Penyebab Tingginya Angka HIV pada Remaja

Kemenkes pun mencermati tingginya angka remaja pengidap HIV disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

  • Minim terpapar informasi atau tak memiliki akses informasi.
  • Tak mengetahui cara pencegahan HIV.
  • Tidak memiliki kesadaran terhadap risiko perilaku seksual.
  • Tak memiliki pengetahuan tentang HIV.

Ina menyebut, remaja dan dewasa muda memiliki kerentanan mengalami kekerasan seksual.

Maka dari itu, upaya pencegahan dan pendidikan reproduksi di kalangan remaja dan orang muda perlu ditingkatkan.

“Berbagai upaya untuk menanggulangi HIV/AIDS dan IMS (infeksi menular seksual) terus kita lakukan. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kepedulian dan memperkuat komitmen dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia.”

“Kami berharap seluruh jajaran kesehatan, kementerian/lembaga dan mitra terkait dapat mengambil peran aktif dalam edukasi, melakukan sosialisasi, serta melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS dan IMS di wilayah masing-masing,” harap Ina.

Strategi Kemenkes

Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, MKM, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk melindungi remaja dari risiko HIV.

“Strategi Kementerian Kesehatan agar remaja dapat terhindar dari risiko HIV adalah melalui kegiatan promosi, edukasi, pencegahan, dan kolaborasi bersama pihak terkait,” ujar Widyawati kepada Health Liputan6.com, Kamis (19/6/2025).

Kemenkes aktif menggalakkan edukasi HIV melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan situs ayosehat.kemkes.go.id. Tak hanya itu, edukasi kesehatan reproduksi juga diberikan di sekolah-sekolah melalui penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.

Untuk memperluas jangkauan informasi, Kemenkes juga membentuk kader kesehatan remaja, serta rutin melakukan kampanye pencegahan HIV pada momen seperti Hari AIDS Sedunia, Hari Kesehatan, Hari Remaja, dan Hari Anak.

“Kegiatan edukasi HIV ini juga telah dimuat dan terintegrasi dalam modul pendidikan kesehatan reproduksi remaja di tingkat SD, SMP, dan SMA atau sederajat,” jelas Bu Wid, sapaan akrabnya.

Tujuannya, selain meningkatkan pengetahuan, juga untuk menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap remaja dengan HIV.

PKPR dan Peran Komunitas

Selain pendekatan edukatif, Kemenkes juga mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Layanan ini menyediakan ruang ramah remaja untuk konseling, tes HIV, serta informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.

Penjangkauan oleh komunitas dan LSM juga tak kalah penting. Mereka menyasar kelompok remaja berisiko tinggi dengan memberikan edukasi, akses tes HIV, hingga menghubungkan mereka dengan layanan pengobatan.

“Penjangkauan ini tidak hanya fokus pada pencegahan, tapi juga upaya aktif untuk menurunkan stigma terhadap orang dengan HIV (ODHIV),” tambah Widyawati.

Kampanye ABCDE, Pendekatan Komprehensif untuk Remaja

Sebagai bagian dari upaya memperkuat pencegahan, Kemenkes men...

Read Entire Article