2.700 Remaja Idap HIV, Ini Strategi Kemenkes Edukasi Anak Muda

1 month ago 28
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) mengungkap kasus HIV pada remaja usia 15-19 tahun capai 2.700 hingga Maret 2025.

Terkait angka ini, Juru Bicara Kemenkes, drg. Widyawati, MKM., menjelaskan strategi Kemenkes untuk menjangkau para remaja agar terhindar dari HIV.

“Strategi Kementerian Kesehatan agar remaja dapat terhindar dari risiko HIV adalah melalui kegiatan promosi, edukasi, pencegahan dan kolaborasi bersama pihak terkait,” kata perempuan yang akrab disapa Bu Wid kepada Health Liputan6.com saat dihubungi pada Kamis (19/6/2025). 

Pihaknya menggalakkan edukasi pencegahan HIV pada remaja melalui:

  • Pemanfaatan media sosial termasuk website ayosehat.kemkes.go.id
  • Edukasi kesehatan reproduksi remaja di sekolah serta penjaringan kesehatan anak usia sekolah dan remaja.
  • Membentuk kader kesehatan remaja. 
  • Kampanye pencegahan HIV yang masif terutama dalam peringatan Hari AIDS Sedunia, Hari Kesehatan, Hari Remaja dan Hari Anak. 
  • Kolaborasi dengan kementerian/lembaga lintas sektor. 

“Kegiatan edukasi HIV ini juga telah dimuat dan terintegrasi dalam modul pendidikan kesehatan reproduksi remaja di tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat,” ujarnya. 

“Dengan meningkatkan pengetahuan dan kepedulian tentang HIV, diharapkan bisa menurunkan stigma dan diskriminasi HIV pada remaja,” harapnya.

Selain itu, telah dikembangkan juga Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) yang turut berkontribusi dalam mengintensifkan upaya pencegahan HIV bagi remaja. PKPR berperan penting dalam mengintensifkan upaya pencegahan HIV bagi remaja dengan menyediakan layanan konseling, tes, dan informasi yang ramah remaja.

Penderita HIV/AIDS masih terus berjuang melawan stigma dan diskriminasi dari masyarakat terhadap penyakit yang dideritanya. Sebagian orang masih mengangkat HIV/AIDS adalah penyakit yang menakutkan.

Penjangkauan Remaja oleh Komunitas

Di sisi lain, sambungnya, kegiatan penjangkauan yang dilakukan oleh komunitas/ LSM kepada populasi kunci juga turut menjangkau kelompok populasi kunci usia muda.

Kegiatan penjangkauan tersebut tidak hanya mencakup upaya pencegahan, tes HIV dan tautan ke layanan pengobatan bagi yang telah tes HIV dengan hasil reaktif, tetapi juga secara aktif berupaya menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV (ODHIV).

Kemenkes juga menggaungkan kampanye ABCDE. Ini adalah salah satu cara merespons kasus HIV di kalangan remaja.

Ini termasuk dalam upaya memperkuat edukasi pencegahan agar jangan sampai jumlah remaja yang terinfeksi HIV bertambah. Edukasi pencegahan dengan pengemasan kampanye ABCDE dijabarkan Widyawati, sebagai berikut:

A: Abstinence - Tidak melakukan hubungan seksual berisiko sebelum menikah.

B: Be Faithful - Ketika sudah menikah, setia pada satu pasangan.

C: Condom - Hanya untuk kelompok remaja berisiko seperti populasi kunci, untuk menggunakan kondom.  

D: Drugs - Tidak menggunakan NAPZA, terutama Narkoba melalui Jarum Suntik.

E: Education – Perkuat pencegahan melalui edukasi HIV yang benar dan komprehensif.

“Untuk remaja yang berisiko namun belum mengetahui status HIV, didorong untuk segera mengakses layanan tes HIV di Fasyankes terdekat. Hingga Maret 2025, Kemenkes telah memperluas dan mempermudah akses layanan tes HIV sukarela (VCT) dan konseling di 12.609 layanan tes HIV di 38 provinsi di Indonesia,” jelas Widya.

Bagi Remaja yang Telah Terinfeksi HIV

Sedangkan, bagi remaja yang telah terinfeksi HIV, didorong untuk patuh pengobatan ARV dan menggunakan kondom secara konsisten.

Kepatuhan dalam pengobatan ARV akan menghasilkan virus tersupresi hingga virus tidak terdeteksi.

Undetectable/ Virus Tidak Terdeteksi = Tidak Menularkan HIV, sehingga treatment as prevention (perawatan sebagai pencegahan) juga dapat dioptimalisasikan untuk mencapai Zero New Infection (nol infeksi baru).”

Remaja dengan HIV yang virusnya tidak terdeteksi tidak akan menularkan HIV kepada yang lain. Saat ini, telah tersedia 6.022 layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) di 38 provinsi di Indonesia.

“Dalam menangani kasus HIV, Kementerian Kesehatan tidak bekerja sendiri tetapi juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, BKKBN, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Tujuannya agar program pencegahan HIV bisa masuk ke berbagai kegiatan yang dekat dengan remaja,” ujarnya.

2.700 Kasus HIV pada Remaja

Sebelumnya, Kemenkes melaporkan 2.700 kasus HIV pada remaja usia 15-19 tahun hingga Maret 2025.

“Faktanya, sampai Maret 2025, ada 2.700 remaja usia 15-19 tahun di Indonesia yang hidup dengan HIV,” mengutip Instagram Kemenkes, Kamis (19/6/2025).

Tingginya angka remaja yang mengidap HIV disebabkan beberapa hal, seperti:

  • Minim terpapar informasi atau tak memiliki akses informasi.
  • Tak mengetahui cara pencegahan HIV.
  • Tidak memiliki kesadaran terhadap risiko perilaku seksual.
  • Tak memiliki pengetahuan tentang HIV.

Sebanyak 2.700 remaja yang mengidap HIV memiliki latar belakang berbeda yakni pekerja seks, pengguna NAPZA suntik, transgender, dan lelaki seks lelaki (LSL).

“Siapapun bisa terinfeksi HIV, jauhi virusnya, bukan orangnya, cegah HIV dengan perilaku sehat dan tidak berisiko,” pesan Kemenkes.

Read Entire Article