Wakil Kepala BGN: Jangan Mark Up Program MBG

1 month ago 41

WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang mengingatkan program makan bergizi gratis (MBG) tidak boleh berorientasi bisnis. Sebabnya, program andalan Presiden Prabowo itu merupakan program sosial untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

"Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Presiden Prabowo Subianto pada anak-anak Indonesia," kata Nanik Deyang dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.

Menurut Nanik, penting adanya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. "Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama," kata Nanik Deyang.

Ia berharap para penyelenggara MBG tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Jangan sampai, kata dia, penyelenggara MBG ada yang mengurangi bahan baku.

"Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan di-mark up (dilebihkan), anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu," ujarnya.

Nanik juga berpesan agar seluruh unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. “Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini," ucapnya.

Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Nanik menyatakan sudah memlihat dapur MBG yang tidak layak tersebar di Kuningan sampai Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi (dilapisi material untuk memperkuat lantai bangunan) tidak boleh jalan, tetapi sekarang banyak dapur yang belum diepoksi, tapi sudah beroperasi," ujar Nanik.

Read Entire Article