TPNPB OPM Tembak Pekerja Jalan Trans Papua di Intan Jaya

1 month ago 51

TENTARA Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM, menyatakan bertanggung jawab terhadap tewasnya seorang pekerja PT TJP di Kampung Ndugusiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu, 8 Oktober kemarin.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Juru bicara markas pusat TPNPB Sebby Sambom mengatakan, pekerja PT TJP yang tengah mengerjakan proyek jalan Trans Papua itu ditembak karena melanggar ketentuan zona perang dan ketentuan hukum pembangunan di Papua.

"Pembukaan jalan itu hanya untuk melakukan kepentingan eksploitasi emas di Blok Wabu oleh Indonesia. Makanya kami tembak," kata Sebby melalui pesan WhatsApp, Kamis, 9 Oktober 2025.

TPNPB, dia melanjutkan, tak akan segan-segan mengeksekusi siapa pun, termasuk orang asli Papua apabila melanggar ketentuan zona peran dan hukum pembangunan yang sebelumnya telah ditetapkan.

Karenanya, Sebby mengatakan, para pekerja, baik mereka orang asli Papua atau pekerja dari luar Papua segera keluar dari wilayah Intan Jaya. TPNPB, kata dia, tidak akan melakukan kekerasan apabila proyek pekerjaan dihentikan, terhitung sejak hari ini.

"Segera hentikan perusakan alam di tanah Papua, dan silakan keluar dari wilayah perang," ujar Sebby.

Adapun, sejak Juli lalu TPNPB telah merilis sembilan wilayah di Papua yang ditetapkan sebagai zona perang. Wilayah itu antara lain: Kabupaten Yahukimo; Pegunungan Bintang; Nduga; Puncak Jaya; Intan Jaya; Maybrat; Dogiyai; Paniai; dan Deiyai.

Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani, membenarkan ihwal adanya penembakan terhadap seorang pekerja proyek jalan Trans Papua di Intan Jaya.

Dia menuturkan, korban atas nama Anselmus Arfin ditembak milisi TPNPB saat melakukan pengukuran proyek pembangunan jalan di Kampung Ndugusiga. Saat itu, dia bersama empat orang rekannya mengukur jalan menggunakan traktor.

"Luka tembak mengenai dada kiri korban hingga tembus ke area punggung," kata Faizal.

Korban sempat dievakuasi oleh rekannya ke RSUD Sugapa usai ditembak milisi TPNPB. Namun, tim dokter menyatakan korban tak lagi bernyawa imbas luka tembak yang cukup berat.

Faizal mengatakan, usai kejadian tersebut, Satgas Operasi Damai Cartenz masih melakukan perburuan terhadap pelaku dan menempatkan sejumlah personel di titik-titik rawan untuk menjaga keamanan.

"Kami tidak akan mundur dalam memastikan keamanan masyarakat dan pembangunan di Papua terus berjalan," ujar Faizal.

Read Entire Article