Soal Putusan MK Pemilu Dipisah, PDIP: Tunggu Megawati Kembali dari Cina

1 month ago 26
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengatakan, sikap partainya terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menunggu kepulangan ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri, kembali dari Tiongkok. "Keputusan MK akan disikapi setelah Ibu Mega pulang dari kunjungan ke Cina," kata Aria saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut Aria, Megawati dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada Rabu ini. Begitu tiba, Aria mengatakan Megawati akan menerima hasil kajian dari badan riset Dewan Pimpinan Pusat PDIP yang menganalisis alternatif-alternatif  tindak lanjut putusan MK. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MK pada Kamis, 26 Juni 2025, memutus permohonan uji materiil Undang-Undang dalam perkara Nomor 135/PUU-XXII/2024. MK memutuskan memisahkan pemilu di tingkat nasional dan daerah. Pemilu nasional mencakup pemilu anggota DPR, DPD, dan presiden dan wakil presiden, sementara pemilu lokal terdiri atas pemilu anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota serta pemilihan kepala dan wakil kepala daerah. Dalam putusan tersebut pemilu tingkat lokal diselenggarakan paling singkat 2 tahun atau paling lama 2,5 tahun setelah pemilu nasional.

Aria menceritakan kajian itu menghasilkan beberapa skema dengan menekankan pada konsolidasi demokrasi agar supaya lebih baik daripada sebelumnya. "Ada opsi-opsi yang nantinya akan dibawa. Nah opsi-opsi ini belum bisa saya sampaikan di sini," tutur Wakil Ketua Komisi II DPR itu. 

Kendati begitu, ia mengklaim, kajian yang dilakukan PDIP tidak hanya menyoroti kepentingan partai, melainkan juga praktik berdemokrasi pada masyarakat. Dia meyakini untuk menghasilkan sistem demokrasi berkualitas, regulasi perlu dibuat secara komprehensif dan bisa mengantisipasi berbagai kondisi. Namun, dengan MK memutuskan, pilkada digelar paling singkat 2 tahun atau paling lama 2,5 tahun setelah pemilu nasional maka dibutuhkan skenario baru karena tidak ada lagi pemilu 5 kotak. "Jangan sampai justru keputusan MK ini membuat satu proses kemunduran kita."

Aria menjelaskan, DPP PDIP tidak gegabah memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan aspek konstitusi. Sebab, apa pun keputusan MK bersifat final and binding. Namun di sisi lain, implementasi dari keputusan Mahkamah itu tidak mudah. “Ada yang ngomong perlu pemilu sela, ada yang ngomong opsional bahwa masa perpanjangan DPR untuk DPRD kabupaten dan provinsi. Terus payung hukumnya apa? ucap Aria Bima di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 15 Juli 2025.

Adapun Ketua DPR Puan Maharani menyatakan, putusan MK yang memisahkan pemilu dan pilkada menyalahi Undang-Undang Dasar 1945. Semua fraksi partai politik, menurut Puan, mempunyai sikap yang sama. Mereka satu suara bahwa pemilu seharusnya dihelat lima tahun sekali, bila mengacu pada konstitusi. “Jadi apa yang sudah dilakukan oleh MK, menurut undang-undang, itu menyalahi Undang-Undang Dasar,” kata Puan seusai sidang paripurna di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 15 Juli 2025.  Politikus PDIP itu menyatakan, DPR secara resmi belum mengambil sikap. Saat ini masing-masing fraksi masih mengkaji, sehingga nantinya mereka akan menindaklanjuti sesuai kewenangan. 

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor:

Di Balik Penetapan Hari Kebudayaan Nasional

Read Entire Article