DALAM pidato kenegaraan di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden Prabowo Subianto menyebut ingin terus mendapat kritik dari kelompok di luar pemerintahan. Dia mengatakan, kritik terhadap pemerintah sangat diperlukan, meski terkadang terasa sakit menyesakkan. “Kadang kritik itu sakit juga. Enggak masalah. Jangan berhenti kritik,” ujar Prabowo saat memberikan pidato kenegaraan di Kompleks Parlemen, Gedung Nusantara, Jakarta pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Kepala Negara berkeinginan mewujudkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan keinginan itu, Prabowo minta berbagai elemen masyarakat harus bersatu dan bekerja sama. Selain itu, Ketua Umum Partai Gerindra ini meminta koalisi pemerintahan berani mengawasi dan mengoreksi. Dia bilang tidak boleh ada anggota partai politik koalisi yang merasa kebal hukum.
Meski begitu, dalam kesempatan berbeda, Prabowo pernah menuding pihak asing membiayai lembaga swadaya masyarakat atau LSM untuk mengadu domba Indonesia. Prabowo saat memberi amanat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Senin, 2 Juni 2025, sempat menyebutkan, perseteruan masyarakat Indonesia justru diharapkan bangsa asing karena kekuatan asing tidak suka Indonesia maju.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah mengkritik tudingan Prabowo yang menyebutkan LSM didanai asing untuk mengadu domba. Menurut Luluk, dalam sistem demokrasi, keberadaan LSM bukanlah ancaman, melainkan bagian integral dari masyarakat sipil yang sehat. “Mereka berpenting mengingatkan pemerintah, melindungi hak warga negara, dan mendorong akuntabilitas kekuasaan,” kata Luluk dalam pernyataannya tertulis pada Senin, 2 Juni 2025.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menegaskan musuh utama bangsa Indonesia bukan LSM yang didanai asing. Dia mengatakan musuh yang melumpuhkan Indonesia adalah elite-elite yang diduga terlibat korupsi.
“Korupsi moral yang merusak kepentingan bangsa dan negara menjadi kepentingan keluarga, anak, menantu, cucu, dan kroni. Semua ini dikerjakan oleh elite-elite politik yang korup,” kata Usman melalui pernyataan tertulis pada Senin, 2 Juni 2025.