Siswa Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa Kuliah ke Cina

1 month ago 11

INFO NASIONAL – Para siswa Sekolah Rakyat akan mendapat beasiswa kuliah di Universitas Tianjin, Cina. Program beasiswa ini diinisiasi Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Kadin Indonesia Komite Tiongkok, dan Universitas Tianjin.

Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok Garibaldi Thohir menjelaskan, setiap tahun sebanyak 50 orang putra-putri terbaik penerima beasiswa Dharma Bumiputera Indonesia akan diberangkatkan untuk menempuh studi di Universitas Tianjin.

“Nanti Insya Allah bisa mengirimkan putra-putri terbaik dari Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto, di mana tentunya Gus Ipul sekarang menjadi komandannya di lapangan,” kata Garibaldi dalam acara peluncuran program Dharma Bhakti Bumiputera Indonesia di Hotel The St. Regis, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025.

Garibaldi menambahkan, program ini membuka peluang pendidikan yang lebih luas bagi anak-anak Indonesia untuk berinovasi serta membawa kembali ilmu dan pengalaman berharga ke tanah air.
“Adik-adik kita, anak-anak kita yang tidak mampu, yang sekarang alhamdulillah bisa ditampung di Sekolah Rakyat juga bisa mengenyam pendidikan tinggi dan insya Allah juga bisa menuntut ilmu sampai ke negeri China,” ujarnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyambut baik inisiatif tersebut. Ia berharap program serupa dapat memotivasi kampus lain untuk memberi ruang bagi lulusan Sekolah Rakyat. “Dengan begitu, disamping anak-anak sekolah, ini juga kesempatan untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya,” katanya.

Menurutnya, peluang beasiswa ini menjadi bagian dari hilirisasi Sekolah Rakyat. “Kami ingin lulusan Sekolah Rakyat tidak kembali miskin, tetapi bisa melanjutkan kuliah atau bekerja sesuai bakat dan keterampilannya,” ujarnya.

Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat merupakan strategi baru Presiden Prabowo Subianto dalam mempercepat pengentasan kemiskinan. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercatat dalam Desil 1 dan Desil 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Saat ini, terdapat 166 Sekolah Rakyat rintisan yang telah beroperasi dan menampung hampir 16 ribu siswa di seluruh Indonesia.“Dan tahun depan Insya Allah akan meningkat menjadi 40 ribu siswa. Di tahun 2027 Insya Allah sudah 100 ribu siswa, seterusnya naik sampai maksimal kapasitasnya 500 ribu siswa SD, SMP, dan SMA,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Warga Bumiputera Indonesia, Prof. A.M. Hendropriyono, menilai kerja sama strategis ini sebagai fondasi penting bagi masa depan pendidikan nasional.

“Ini contoh nyata bagaimana diplomasi kebudayaan dan pengetahuan bisa memperkuat persaudaraan antarbangsa. Melalui pendidikan, hubungan Indonesia dan Tiongkok akan semakin kuat dan berkelanjutan,” kata Hendro. (*)

Read Entire Article