Rumah Sakit dan Puskesmas di Aceh Tamiang Belum Bisa Beroperasi Akibat Banjir

4 days ago 17

KEMENTERIAN Kesehatan mencatat semua rumah sakit dan pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di Aceh Tamiang belum bisa beroperasi imbas banjir bandang dan tanah longsor. Rumah sakit itu sebagian ikut terendam air saat banjir menerjang hampir separuh kabupaten dan kota di Aceh pada pekan lalu. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Aji Muhawarman menyatakan saat ini layanan kesehatan di daerah itu dilakukan di lokasi pengungsian. Dia mengatakan dokter dan tenaga medis yang ada di rumah-sakit dan puskesmas di Aceh Tamiang pun dikerahkan untuk melayani di posko kesehatan. 

"Tenaga media atau tenaga kesehatan fasilitas kesehatan terdampak dikerahkan ke lokasi tersebut," kata dia saat dihubungi pada Selasa, 2 Desember 2025.

Ia menuturkan, di Aceh Tamiang total terdapat dua rumah sakit, 15 puskesmas, dan 32 puskesmas pembantu atau pustu. Adapun tenaga medis di wilayah ini terdiri dari 62 dokter, 659 perawat, dan 668 bidan.

Berdasarkan data langsung yang dihimpun Kementerian Kesehatan per Senin, 1 Desember 2025, semua rumah sakit dan puskesmas tersebut belum bisa beroperasi. Meski begitu, Aji melanjutkan, seiring dengan mulai surutnya air bah, mulai hari ini para tenaga kesehatan akan memanfaatkan lantai dua rumah sakit untuk melakukan pelayanan kesehatan. "Ada RS yang lantai 2 bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan."

Selain fasilitas kesehatan, Aji mengatakan Kementerian Kesehatan juga sudah memobilisasi tenaga kesehatan tambahan. Tenaga itu diambil dari dari Rumah Sakit Zaenal Abidin Banda Aceh, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, dan sejumlah rumah sakit daerah yang tidak terdampak. 

Adapun Aceh di sapu banjir dan tanah longsor bersamaan dengan 2 provinsi lain di Pulau Sumatera, yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Dari beberapa wilayah, Aceh Tamiang menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak. Aceh Tamiang sempat lumpuh total karena tidak ada jaringan listrik dan jaringan internet, sehingga akses telekomunikasi terputus. 

Per hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat banjir Aceh menyebabkan tercatat 156 jiwa meninggal dan 181 jiwa hilang. Korban meninggal tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Adapun jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota.

Read Entire Article