TEMPO.CO, Jakarta - Bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampung Cigintung, Desa Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, menjadi pengingat betapa pentingnya perencanaan alokasi ulang dan pemulihan wilayah pasca bencana.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, meninjau langsung lokasi bencana pada Kamis, 19 Juni 2025. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa relokasi rumah warga serta fasilitas umum ke lokasi yang aman secara geologis adalah langkah utama yang harus segera dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita harus merelokasi jalan juga selain merelokasi rumah korban. Relokasi mandiri maupun relokasi bersama tetap harus merujuk lokasi yang aman menurut pusat geologi. Kalau tempatnya tidak aman, tidak bisa,” kata Pratikno, dikutip dari siaran resmi Kemenko PMK.
Bencana tanah bergerak ini telah merusak 54 rumah secara berat, memaksa lebih dari 200 jiwa mengungsi, serta memutus akses jalan desa.
Tanggapan Kementerian PU
Dalam kunjungan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti memastikan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum mendukung penuh pemulihan infrastruktur dasar di kawasan terdampak.
Ia menjelaskan bahwa Kementerian PU telah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat mulai dari penyediaan air bersih, fasilitas sanitasi, mobil toilet, hingga pembangunan jembatan darurat (jembatan bailey) agar akses masyarakat tidak terputus.
“Kami akan membantu membangun kembali akses jalan yang terdampak dan memastikan relokasi berada di lokasi yang benar-benar aman. Jangan sampai relokasi dilakukan di tempat yang masih berisiko tinggi,” ujar Diana dilansir dari laman resmi Kementrian PU.
“Selain itu, keberadaan jaringan rel kereta dan jalan tol di sekitar lokasi terdampak juga harus kita pantau terus untuk memastikan tidak ada pergerakan tanah yang membahayakan,” kata dia.
Diana menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan badan geologi untuk memverifikasi lokasi relokasi agar proses pembangunan infrastruktur bisa berjalan seiring dengan relokasi penduduk. Menurutnya, permukiman memang sebaiknya direlokasi ke tempat yang benar-benar aman, karena tidak ada yang tahu seperti apa pergerakan tanah di masa mendatang.
Kata BNPB dan Pemda
Pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi untuk memastikan percepatan penanganan bencana. Kepala BNPB Suharyanto menyebutkan bahwa pemerintah telah menyiapkan dua skema relokasi, yakni terpusat dan mandiri.
“Yang penting, lokasi harus dinyatakan aman berdasarkan kajian geologi. BPBD akan melakukan pendataan kebutuhan masyarakat dan memfasilitasi pilihan relokasi mereka,” katanya.
Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menambahkan bahwa pendataan terus dilakukan terhadap warga terdampak tanah bergerak yang jumlahnya mencapai 83 kepala keluarga.
“Kami pastikan setiap warga yang bersedia pindah, baik relokasi bersama maupun mandiri, akan didata dan dibantu sesuai prosedur,” ungkapnya.
Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas respon cepat yang diberikan.
“Kami akan mendukung penuh seluruh tahapan relokasi dan pemulihan infrastruktur bersama pihak terkait, agar masyarakat kami segera bisa hidup normal kembali di tempat yang aman,” tandasnya.