Liputan6.com, Jakarta - Bagi banyak orang, pengalaman pertama kali naik pesawat selalu meninggalkan kesan tersendiri.
Mulai dari dorongan kuat saat pesawat lepas landas, hingga sensasi ketika mengalami turbulensi. Tapi satu hal yang kerap mengejutkan penumpang baru adalah suara keras dari toilet saat tombol flush ditekan.
Dengan sekali tekan, isi toilet langsung menghilang tanpa jejak. Teknologinya tampak canggih, tapi bagaimana sebenarnya sistem ini bekerja?
Andalkan Perbedaan Tekanan Udara
Bill Crossley, pakar aeronautika dari Purdue University, menjelaskan sistem toilet pesawat memanfaatkan hukum fisika, tepatnya hukum gas ideal.
Saat pesawat terbang di ketinggian, tekanan udara di luar jauh lebih rendah dibandingkan di dalam kabin. Ketika tombol flush ditekan, sebuah katup terbuka dan menciptakan perbedaan tekanan antara kabin dan tangki penampungan.
Perbedaan tekanan inilah yang membuat isi toilet tersedot secara instan, tanpa perlu pompa tambahan. Sistem ini hanya memanfaatkan kondisi alami di ketinggian.
Namun, saat pesawat masih berada di darat, sistem akan mengandalkan pompa vakum hingga pesawat cukup tinggi untuk beralih ke sistem tekanan alami.
Teknologi Lama yang Masih Andal
Sistem toilet pesawat berbasis vakum ini sudah digunakan sejak tahun 1975 dan masih menjadi standar hingga kini. Walau prinsipnya sama, implementasi di setiap pesawat bisa berbeda.
Beberapa pesawat menggunakan satu tangki besar untuk seluruh toilet, sementara yang lain membaginya ke dalam beberapa tangki kecil. Sistem pipa juga bisa dirancang dengan tingkat kompleksitas berbeda-beda.
Logika Canggih di Toilet Lockheed TriStar
Salah satu contoh desain kompleks datang dari pesawat Lockheed TriStar. Toilet pesawat ini dilengkapi sistem logika yang mengatur giliran setiap pompa saat digunakan.
Misalnya, jika salah satu toilet digunakan, sistem akan menentukan pompa mana yang akan bekerja berdasarkan urutan otomatis. Teknologi ini dianggap canggih di masanya, meskipun cukup merepotkan teknisi saat terjadi gangguan.
Desain Pipa Tak Bisa Lurus
Nigel Jones, mantan insinyur penerbangan, menjelaskan sistem pipa pada toilet pesawat memang dirancang berkelok-kelok. Hal ini penting untuk memperlambat kecepatan limbah agar tidak menghantam dinding tangki dengan keras.
Jika jalur pipa dibuat lurus, tekanan vakum bisa menyebabkan limbah menghantam tangki dengan kekuatan tinggi, bahkan bisa merusaknya.
Waspadai 'Blue Ice'
Sebelum toilet vakum diperkenalkan, pesawat menggunakan sistem kimia seperti toilet portabel. Limbah ditampung dalam tangki berisi cairan biru, dan jika bocor saat di udara, cairan ini akan membeku menjadi es.
Fenomena ini dikenal dengan istilah “blue ice”, dan bisa jatuh ke tanah dalam bentuk bongkahan es yang tidak diinginkan.
Sistem seperti itu kini hampir punah, dan hanya digunakan pada pesawat kecil yang tidak memungkinkan pemasangan sistem vakum.
Aman, Efisien, dan Ringan
Menurut Crossley, sistem toilet pesawat modern memenuhi tiga kriteria utama dalam dunia penerbangan: aman, dapat diandalkan, dan ringan.
Meskipun terlihat sederhana, toilet pesawat menyimpan teknologi cerdas yang telah bekerja secara konsisten selama puluhan tahun.