Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Sri Ratu Thailand Sirikit

1 month ago 37

PRESIDEN Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa atas wafatnya ibu dari Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, Sri Ratu Sirikit, pada 24 Oktober 2025 saat menyampaikan pidato sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Ahad, 26 Oktober 2025.

Di hadapan para pemimpin ASEAN, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada tuan rumah, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, atas penyelenggaraan KTT ASEAN yang dinilainya sangat baik. Kepala Negara juga menyambut Timor-Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN, menyampaikan selamat kepada Perdana Menteri Thailand yang baru, Anutin Charnvirakul, serta menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Sri Ratu Sirikit, Ibunda dari Raja Maha Vajiralongkorn.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

"Saya juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya dari rakyat Indonesia atas wafatnya Sri Ratu Sirikit, Ibu Suri Kerajaan Thailand," ujar Prabowo, dikutip dari keterangan resmi Istana Kepresidenan, 26 Oktober 2025.

Ibu Suri Thailand Sirikit wafat di usia 93 tahun pada 24 Oktober 2025 seperti diumumkan Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand pada Sabtu 25 Oktober 2025. Dikutip dari The Daily Star, Istana Kerajaan Thailand mengatakan Sirikit telah dirawat di rumah sakit sejak 2019 karena beberapa penyakit dan mengalami infeksi aliran darah pada 17 Oktober sebelum meninggal dunia pada Jumat malam. Istana mengumumkan masa berkabung selama satu tahun bagi anggota keluarga kerajaan dan rumah tangganya.

Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul sempat menunda perjalanannya ke KTT ASEAN di Malaysia karena wafatnya Ibu Suri, kata seorang juru bicara pemerintah. Kabinet akan bertemu pada Sabtu untuk membahas pemakaman kerajaan.

Ratu Sirikit, yang sesekali terjun ke dunia politik, telah telah menghilang dari sorotan publik sejak mengalami stroke pada 2012.

Suami Sirikit, Raja Bhumibol Adulyadej, adalah raja Thailand yang paling lama berkuasa. Ia bertakhta selama 70 tahun sejak 1946.

Ketika mereka bepergian ke luar negeri, ia juga memukau media dunia dengan kecantikan dan selera busananya. Selama kunjungannya ke Amerika Serikat pada 1960, misalnya, majalah Time menyebut Sirikit sebagai feminis sejati saat menghadiri mencakup jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih. Harian Prancis L'Aurore menggambarkannya sebagai perempuan "menawan".

Sirikit lahir pada 1932 ketika Thailand beralih dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional. Bernama lengkap Sirikit Kitiyakara, ia adalah putri duta besar Thailand untuk Prancis dan menjalani kehidupan yang mewah dan penuh privilese.

Saat belajar musik dan bahasa di Paris, ia bertemu Bhumibol, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Swiss.

"Itu benci pada pandangan pertama," katanya dalam sebuah dokumenter BBC, seraya menambahkan bahwa ia terlambat datang ke pertemuan pertama mereka. "Lalu, kami jatuh cinta."

Pasangan itu menghabiskan waktu bersama di Paris dan bertunangan pada 1949. Mereka menikah di Thailand setahun kemudian ketika ia berusia 17 tahun.

Sirikit terkenal dengan selera fashionnya. Ia berkolaborasi dengan perancang busana Prancis Pierre Balmain untuk menciptakan busana menawan yang terbuat dari sutra Thailand. Dengan mendukung pelestarian praktik tenun tradisional, ia dianggap berjasa merevitalisasi industri sutra Thailand.

Selama lebih dari empat dekade, ia sering bepergian bersama raja ke desa-desa terpencil di Thailand, mempromosikan proyek-proyek pembangunan bagi masyarakat miskin pedesaan. Kegiatan mereka disiarkan setiap malam di Royal Bulletin negara itu. Ia sempat menjabat sebagai bupati pada 1956, ketika suaminya menghabiskan dua minggu di sebuah kuil, belajar untuk menjadi biksu Buddha dalam sebuah ritual peralihan yang umum di Thailand.

Pada 1976, hari ulang tahunnya, 12 Agustus, ditetapkan sebagai Hari Ibu dan hari libur nasional di Thailand. Putra tunggalnya, yang kini menjadi Raja Maha Vajiralongkorn, juga dikenal sebagai Rama X, menggantikan Bhumibol setelah wafatnya pada 2016, dan setelah penobatannya pada 2019, gelar resmi Sirikit menjadi Ibu Suri.

Sita Planasari berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article