Microsoft Hemat Rp 8 Triliun Setahun Berkat AI, Tak Lama Setelah PHK 9.000 Karyawan

1 month ago 24
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Microsoft mengungkapkan, mereka berhasil menghemat lebih dari USD 500 juta atau setara dengan sekitar Rp8 triliun hanya dari penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) di pusat layanan pelanggan selama tahun lalu.

Angka penghematan ini menunjukkan dampak signifikan dari pemanfaatan AI terhadap efisiensi operasional perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat tersebut.

Pernyataan mengenai pencapaian ini disampaikan oleh Chief Commercial Officer Microsoft, Judson Althoff, dalam sebuah presentasi internal dikutip Bloomberg, Jumat (11/7/2025).

Ia menekankan, implementasi alat berbasis AI tidak hanya terbatas pada satu sektor, tetapi sudah diintegrasikan secara luas ke berbagai lini bisnis utama perusahaan.

Menurut Althoff, teknologi AI diterapkan mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan di area penjualan, layanan pelanggan, hingga rekayasa perangkat lunak.

Sistem otomatisasi dan asisten digital memungkinkan proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien, sekaligus mengurangi beban kerja tim manusia di berbagai level.

Misalnya, AI dipakai untuk menangani pertanyaan pelanggan secara otomatis melalui chatbot hingga mempercepat proses pengembangan software dengan kode-kode dihasilkan oleh alat bantu berbasis machine learning seperti Copilot. Hal ini mengurangi kebutuhan waktu, tenaga, dan biaya secara drastis.

PHK Ribuan Karyawan, Pengumuman Dianggap Tidak Sensitif

Mengejutkannya, pernyataan itu datang hanya beberapa hari setelah Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap lebih dari 9.000 karyawan di berbagai divisi.

PHK tersebut merupakan putaran ketiga sepanjang 2025, menjadikan total karyawan yang terdampak mencapai sekitar 15.000 orang.

Langkah efisiensi besar-besaran di tengah laporan keuntungan perusahaan yang terus meningkat memunculkan pertanyaan di kalangan publik.

Bagi sebagian orang, pengumuman penghematan biaya yang begitu besar, terutama dari penggunaan AI, dianggap kurang sensitif terhadap nasib para karyawan yang baru saja kehilangan pekerjaan.

Polemik AI dan Unggahan Kontroversial Xbox

Situasi ini sempat diperkeruh dengan unggahan dari produser Xbox Game Studios, Matt Turnbull, yang kini telah dihapus dari LinkedIn.

Dalam unggahan tersebut, ia menyarankan bahwa karyawan yang merasa kewalahan akibat PHK bisa memanfaatkan alat bantu seperti ChatGPT dan Copilot untuk mengelola beban mental.

Microsoft Fokus ke AI, Nasib Tenaga Kerja Jadi Tanda Tanya

Belum jelas apakah ribuan karyawan yang diberhentikan tahun ini digantikan oleh sistem AI ataukah hal ini merupakan bentuk penyesuaian pascapandemi.

Yang pasti, keputusan restrukturisasi di tengah kondisi keuangan yang sangat kuat menciptakan dinamika yang rumit di dalam perusahaan.

Di kuartal pertama 2025, Microsoft mencatatkan laba sebesar USD 26 miliar dari total pendapatan USD 70 miliar.

Nilai kapitalisasi pasar perusahaan juga melonjak ke angka USD 3,74 triliun, menggeser Apple dan hanya tertinggal dari Nvidia.

Sebagian besar keuntungan ini dikabarkan akan difokuskan ke pengembangan AI.

Pada Januari lalu, Microsoft menyatakan rencananya untuk menginvestasikan USD 80 miliar ke infrastruktur AI sepanjang 2025.

Meski masih membuka lowongan di beberapa sektor, Microsoft tampaknya lebih agresif dalam memburu talenta AI terbaik di dunia.

Langkah ini menandai pergeseran fokus perusahaan dari perekrutan pegawai administrasi dan manajerial ke perekrutan ilmuwan data dan peneliti AI papan atas.

Dengan terus meningkatnya investasi di bidang teknologi cerdas, Microsoft seolah menegaskan bahwa masa depan perusahaannya akan digerakkan oleh AI, meskipun konsekuensinya memicu perdebatan publik soal nasib tenaga kerja manusia.

Read Entire Article