Listrik Padam Jadi Kendala Penanganan Banjir Sumatera

5 days ago 16

KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan ketiadaan jaringan listrik menjadi kendala dalam upaya penanganan darurat banjir Sumatera. Kendala ini disampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, kepada BNPB dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, saat kunjungan ke sana pada Ahad, 30 November 2025.

Pemerintah daerah mengatakan ketiadaan jaringan listrik membuat kontak masyarakat dengan kerabatnya terputus. Apalagi pemulihan jaringan listrik di Tapanuli Tengah membutuhkan helikopter untuk menjangkau kerusakan-kerusakan di daerah terpencil.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Merespons keluhan tersebut, Suharyanto langsung menghubungi Direktur Utama PLN dan berkomitmen untuk memfasilitasi tim teknisi PLN dengan helikopter untuk menuju ke titik kerusakan di lokasi yang jauh.

"Kami ada heli di bandara Pinangsori dan bandara Silangit, nanti silakan sampaikan kepada timnya, BNPB akan siapkan helinya untuk kegiatan perbaikan listrik", kata Suharyanto dalam sambungan telepon bersama Direktur Utama PLN, seperti dikutip dari keterangan resminya.

Suharyanto mengatakan perbaikan listrik harus dilakukan segera karena sangat berpengaruh pada suplai air bersih, internet, hingga distribusi BBM. 

Dari Tapanuli Tengah, Kepala BNPB dan Menko PMK melanjutkan perjalanan ke wilayah terdampak di Tapanuli Selatan. Keduanya melihat langsung kerusakan permukiman, peralatan, dan kendaraan akibat banjir di Desa Hotagodang, Batangtoru, Tapanuli Selatan.

Di posko lapangan, Kepala BNPB menyampaikan agar tim darurat memprioritaskan wilayah tersebut untuk melakukan pembersihan dengan menurunkan alat berat khusus untuk membersihkan kayu-kayu besar.

Tapanuli Tengah merupakan wilayah terdampak banjir dan longsor yang cukup parah. Data yang dihimpun oleh BNPB per Ahad, 30 November 2025, pukul 17.00 WIB, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor, yakni 73 orang meninggal, 104 orang dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka.

Saat ini, Tapanuli Tengah telah dapat dijangkau melalui akses udara dari Tapanuli Utara. Jalur darat menuju Tapanuli Tengah melalui Terutung-Sibolga belum dapat diakses karena di beberapa titik material longsor masih menutupi badan jalan.

Sementara itu, pemutakhiran data korban pada wilayah terdampak banjir dari Tapanuli Selatan yaitu 52 jiwa meninggal, 48 orang dilaporkan hilang, dan 58 orang butuh perawatan.

Read Entire Article