Koalisi Guru Minta Menteri Mu'ti Tak Salahkan Guru dan Anak Soal Nilai TKA Jeblok

1 week ago 17

KOALISI Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) menilai pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yang mengaitkan rendahnya hasil Tes Kompetensi Akademik (TKA) Matematika dengan kualitas guru dan buku pelajaran terlalu tergesa-gesa dan tidak berbasis analisis menyeluruh. Kritik itu disampaikan Ketua Kobar Guru Indonesia, Soeparman Mardjoeki Nahali, menanggapi pemberitaan mengenai hasil TKA Matematika tingkat SMA yang dinilai memprihatinkan.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Seharusnya menteri tidak semudah dan secepat itu mengambil kesimpulan. Harus ada analisis mendalam dengan melihat berbagai aspek penyebab rendahnya hasil TKA Matematika,” ujar Soeparman saat dihubungi pada Senin, 24 November 2025.

Ia menilai pernyataan Mendikdasmen hanya mengulang pola serupa ketika sebelumnya menyinggung fenomena sedekah nilai tanpa basis data kuat. “Penyebab hasil TKA yang buruk pun dengan mudahnya dilemparkan kepada guru dan buku,” katanya.

Menurut Soeparman, berbagai kesaksian murid dan guru justru menunjukkan persoalan terletak pada desain dan pelaksanaan TKA itu sendiri. Ia menyebut sedikitnya lima faktor yang dikeluhkan peserta yakni kisi-kisi soal diterbitkan terlalu dekat dengan waktu ujian, materi soal tidak sesuai dengan yang diajarkan di kelas, waktu pengerjaan sangat terbatas, kendala teknis saat pelaksanaan, dan tekanan psikologis yang memengaruhi performa siswa.

Ia menambahkan, sebuah petisi daring yang memprotes pelaksanaan TKA mendapat dukungan ratusan ribu penandatangan, menunjukkan luasnya keresahan di lapangan. “Jadi hasil TKA rendah bukanlah kesalahan anak-anak dan guru, tetapi memang kebijakannya yang salah,” kata Soeparman.

Kobar Guru Indonesia mendesak Kemendikdasmen melakukan evaluasi komprehensif terhadap sistem TKA, termasuk perancangan soal, kesiapan teknis, dan dampaknya terhadap siswa, sebelum membuat pernyataan publik yang menyalahkan pihak sekolah.

Read Entire Article