PRESIDEN Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN Arif Satria dan wakilnya ke Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Senin, 24 November 2025. Pertemuan akan membahas masa depan badan riset tersebut.
Arif bersama wakilnya, Amarulla Octavian, tiba di Istana Kepresidenan pukul 13.55 WIB. Rapat ini merupakan yang perdana sejak Arif dilantik sebagai Kepala BRIN.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Kami berusaha untuk mendapatkan arahan dari beliau terkait dengan arah pengembangan BRIN ke depan. Karena BRIN yang fokus pada penguatan riset dan inovasi ini bisa men-support berbagai program-program strategis dari Bapak Presiden,” kata Arif sebelum rapat.
Kepada Presiden, Arif akan menyampaikan bagaimana inovasi BRIN dalam sektor pangan, energi, dan berbagai proyek strategis yang disiapkan badan itu. BRIN, kata dia, akan bekerja sama dengan berbagai kementerian dalam konteks kebijakan yang berbasis pada hasil riset. BRIN juga berharap program pembangunan menggunaka produk hasil inovasi BRIN.
Selain itu, BRIN juga mempersiapkan kolaborasi dengan Danantara. Arif berharap badan pengelola investasi itu bisa berkontribusi untuk riset dan pengembangan melalui perusahaan di bawah Danantara. “Ya, nanti kita akan segera bertemu dengan Danantara untuk membahas masalah ini,” kata Arif.
Presiden Prabowo melantik Rektor IPB University Arif Satria sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 10 November 2025. Ia menggantikan Laksana Tri Handoko yang memimpin lembaga itu sejak 2021.
Usai dilantik, Arif Satria berjanji akan mencari solusi dari konflik internal yang terjadi di BRIN selama ini. Tapi, ia akan mengumpulkan semua pejabat BRIN terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai kondisi terkini lembaga riset tersebut.
"Sekarang ini saya akan mengumpulkan para eselon 1 untuk mendengarkan updating terhadap achievement, serta kendala dan tantangan seperti apa," kata Arif seusai acara serah terima jabatan Kepala BRIN di Kantor BRIN, Jakarta Pusat, pada Selasa, 11 November 2025.
Selama Laksana menjadi Kepala BRIN, terjadi berbagai polemik di internal lembaga itu. Awalnya, banyak peneliti yang mempersoalkan aset-aset berbagai lembaga riset --sebelum digabung ke BRIN. Mereka menilai sejumlah aset itu diabaikan oleh BRIN.
Masalah lain, keputusan Kepala BRIN yang mewajibkan peneliti di bawah naungan lembaga itu di daerah untuk pindah ke homebase pusat sesuai dengan bidang penelitian masing-masing, baik di Jakarta maupun beberapa daerah di sekitarnya. Para peneliti BRIN menolak keputusan tersebut. Peneliti BRIN menilai keputusan sentralisasi homebase peneliti itu akan menghambat kegiatan riset mereka.
Pilihan Editor: Pekerjaan Rumah Arif Satria sebagai Kepala BRIN Baru























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355540/original/097533400_1758342203-G0_TgSNW8AADM8o.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366183/original/028563300_1759219654-Xiaomi_17_Pro_dan_17_Pro_Max.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376794/original/076134300_1760056024-2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5375609/original/083197200_1759973431-WhatsApp_Image_2025-10-08_at_18.16.54.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1989251/original/088669100_1520911734-Manchester-United-Sevilla4.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354573/original/075950200_1758257804-20250917_142736.jpg)