Kementerian PPPA Siapkan SAPA 129, Respons Tingginya Kekerasan Anak

1 month ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menegaskan kekerasan terhadap anak di Indonesia mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Pemerintah mengambil langkah dengan peluncuran sistem pelaporan kekerasan SAPA 129 versi Real Time, dan Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Berdasarkan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) 2024, satu dari dua anak Indonesia pernah mengalami kekerasan, dengan bentuk paling dominan adalah kekerasan emosional. "Disusul kekerasan fisik dan seksual. Rumah seharusnya jadi tempat paling aman, tapi justru banyak kekerasan dilakukan oleh orang terdekat, seperti teman sebaya dan orang tua," ujar Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA, Nahar, dalam Konferensi Pers Peringatan Hari Anak Nasional ke-41 di Kementerian PPPA, Rabu, 16 Juli 2025.

Data SNPHAR menunjukkan,18 persen anak laki-laki dan 14 persen anak perempuan mengalami kekerasan fisik; 9 dari 100 anak mengalami kekerasan seksual, baik dari pasangan/pacar maupun keluarga; serta 14,49 persen anak laki-laki dan 13,78 persen anak perempuan menjadi korban cyberbullying.

Bentuk kekerasan yang marak antara lain: dipukul, ditendang, dipaksa membuat konten seksual, hingga disebarkan foto-fotonya tanpa izin. Akses gadget dan internet tanpa batas disebut sebagai faktor dominan. "Anak usia 13–19 tahun sangat rentan. Sayangnya, hanya sekitar 20 persen anak laki-laki dan 4,3 persen anak perempuan korban kekerasan yang mengakses layanan bantuan," kata Nahar.

Sebagai respons terhadap darurat kekerasan ini, Kementerian PPPA meluncurkan versi baru SAPA 129, sistem pelaporan kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terintegrasi dan berbasis real-time. Sebelumnya, pelaporan dilakukan secara manual. "SAPA 129 akan diluncurkan dalam versi real-time agar pelaporan dari daerah langsung terhubung tanpa input ganda," ujar Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, dalam konferensi yang sama. 

Selain itu, Kementerian PPPA bersama lintas kementerian menyusun Gerakan Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, yang akan dituangkan dalam Instruksi Presiden. Gerakan ini bertujuan menutup celah regulasi dan mengatasi bottleneck implementasi kebijakan yang selama ini menghambat perlindungan anak. "Kami sudah punya banyak aturan, tapi belum berdampak maksimal. Yang penting sekarang adalah implementasi dan kolaborasi antar-stakeholder," kata Nahar.

Pilihan Editor:

Tanpa Urgensi Membahas RUU BPIP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article