KEMENTERIAN Kesehatan menyatakan sejumlah fasilitas kesehatan di Aceh lumpuh akibat banjir bandang dan tanah longsor pada 25 November lalu. Data Kementerian Kesehatan per 1 Desember 2025 mencatat, sebanyak 7 rumah sakit dan 136 pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas di Aceh tidak bisa beroperasi.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Aji Muhawarman mengatakan kondisi terparah berada di Aceh Tamiang. Di sana, semua rumah sakit yang hanya 2 unit dan 15 puskesmas tidak bisa beroperasi sama sekali sejak banjir pekan lalu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Aji menyebut layanan kesehatan sementara dilakukan di lokasi pengungsian. "Layanan kesehatan dilakukan di lokasi pengungsian atau pos kesehatan. Tenaga medis atau tenaga kesehatan fasilitas kesehatan terdampak dikerahkan ke lokasi tersebut," kata dia saat dihubungi pada Selasa, 2 Desember 2025.
Adapun 7 rumah sakit dan 136 puskesmas yang tidak beroperasi tersebar di 10 kabupaten dan kota yang terdampak. Antara lain, 2 rumah sakit dan 15 puskesmas di Aceh Tamiang, 32 puskesmas di Aceh Utara, 1 rumah sakit dan 27 puskemas di Aceh Timur, 1 rumah sakit dan 5 puskesmas di Kota Langsa, 1 rumah sakit dan 17 puskesmas di Aceh Tengah, dan 5 puskesmas di Aceh Tenggara.
Fasilitas kesehatan lain yang juga tidak bisa beroperasi ialah 10 puskesmas di Bireuen, 5 puskesmas di Pidie Jaya, 1 rumah sakit dan 12 puskesmas di Gayo Lues, serta 1 rumah sakit da 13 puskesmas di Bener Meriah.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Aceh Raihan sebelumnya menyatakan layanan kesehatan di Aceh hampir lumpuh lantaran jaringan listrik mati dan sejumlah rumah sakit terendam banjir. Raihan berkata mereka hanya bertahan dengan menggunakan genset. Layanan kesehatan baru mulai pulih pada hari ini. "Jadi waktu itu hampir kolaps pelayanan," kata dia melalui video telekonferensi pada Senin, 1 Desember 2025.
Tak hanya itu, di wilayah yang terdampak parah seperti Aceh Tamiang, Langsa, Aceh Tengah, dan Gayo Luwes, rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengalami kekurangan tenaga medis dan obat-obatan. Pada saat bersamaan, Raihan berujar pihaknya juga sulit menyalurkan obat-obatan maupun penambahan tenaga medis. Sebab, akses untuk masuk ke wilayah-wilayah tersebut terputus. "Kami baru bisa masuk pakai bantuan helikopter."
Bencana yang menyapu setidaknya tiga provinsi-Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat- ini terjadi secara bersamaan pada 25 November 2025. Data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal akibat bencana di Sumatera itu per Senin malam, 1 Desember 2025 mencapai 604 orang. Rinciannya, 151 korban meninggal di Aceh, 165 korban jiwa di Sumatra Barat, dan 283 di Sumatera Utara.
IDAl melaporkan hingga saat ini pengungsi anak di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, masih menghadapi kekurangan logistik. Sejumlah bantuan mendesak yang dibutuhkan antara lain salep antibiotik, obat dalam bentuk sirup dan tetes (drop), air untuk melarutkan antibiotik, sendok obat, obat diare, obat dermatitis, obat ISPA, obat tetes untuk bayi, obat sirup kombinasi untuk ISPA. Selain itu, pengungsi juga membutukan baju layak pakai, selimut, popok, minyak kayu putih, serta makanan dan camilan untuk anak-anak.























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355540/original/097533400_1758342203-G0_TgSNW8AADM8o.jpeg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366183/original/028563300_1759219654-Xiaomi_17_Pro_dan_17_Pro_Max.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376794/original/076134300_1760056024-2.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5375609/original/083197200_1759973431-WhatsApp_Image_2025-10-08_at_18.16.54.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1989251/original/088669100_1520911734-Manchester-United-Sevilla4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354573/original/075950200_1758257804-20250917_142736.jpg)