TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto terbahak saat mengetahui musim dingin di Belarus mencapai minus 20 derajat celsius ketika bertemu dengan Presiden Alexander Lukashenko.
Prabowo sempat singgah di Republik Belarus setelah menghadiri acara Hari Bastille di Paris, Prancis, 14 Juli 2025. Mereka bertemu di kediaman Presiden Lukashenko, Ozyorny, yang terletak di luar ibu kota Minsk. Awalnya, Lukashenko menceritakan bahwa kediamannya dulu dipakai sebagai rumah militer dan direstorasi menjadi rumah tinggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prabowo pun mengundang Lukashenko untuk berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Lukashenko senang menerima undangan tersebut dan mengatakan lebih baik melakukan kunjungan ke Indonesia saat musim dingin. Kemudian, Prabowo bertany apa benar musim dingin di Belarus bisa menembus minus 20 derajat Celsius. “Ya, 20 (derajat) tidak terlalu banyak,” kata Lukashenko dalam video yang diunggah akun Sekretaris Kabinet. Mendengar jawaban itu, Prabowo kemudian terbahak.
Presiden Prabowo tiba di Tanah Air pada Rabu, 16 Juli 2025 setelah selama dua pekan melakukan rangkaian tur luar negeri. Prabowo mengunjungi Arab Saudi, Brasil, Belgia, Prancis, dan terakhir Belarus sebelum pulang ke Indonesia.
“Alhamdulillah, saya tiba kembali di Tanah Air setelah lumayan ya. Kalau tidak salah 15 hari. Saya pergi cukup lama, tapi alhamdulillah apa yang kita hasilkan cukup bagus,” kata Prabowo di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta, 16 Juli 2025.
Di Arab Saudi, Prabowo bertemu Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman. Di sana ia menunaikan umrah dan membahas penyelenggaraan haji.
Kunjungan selanjutnya ke Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri KTT BRICS perdana Indonesia sebagai anggota penuh. Kemudian Prabowo mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Planalto, Brasilia.
Sebelum ke Paris untuk menghadiri acara Hati Bastille, Prabowo singgah di Brussels, Belgia. Ia bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa. Dalam pertemuan ini, Indonesia dan Uni Eropa merampungkan kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
“Itu sama dengan Free Trade Agreement. Jadi barang-barang kita bisa masuk Uni Eropa 0 persen tarif mereka juga. Jadi kita sangat ada hubungan simbiosis,” ujarnya.
Di Prancis, kata Prabowo, kontingen Indonesia mendapat kehormatan memimpin defile. Ia mengatakan itu adalah momen bersejarah di mana negara Asia pertama kali memimpin defile di Hari Bastille. “Dan habis itu saya mampir di Belarus, di Minsk,” ujarnya.
Prabowo mengatakan Belarus membutuhkan banyak komoditas dari Indonesia. Sebaliknya, Indonesia membutuhkan pupuk dan potas untuk pertanian.