Jusuf Kalla: Penjarahan di Wilayah Banjir Sumatera karena Penyaluran Bantuan Lambat

5 days ago 15

MANTAN Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla menyoroti peristiwa penjarahan minimarket di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sibolga, Sumatera Barat. Jusuf Kalla menilai peristiwa itu terjadi lantaran masyarakat tidak memiliki pilihan lain setelah persediaan makanan mereka habis dilahap banjir.

JK, begitu Jusuf Kalla kerap disapa, menilai peristiwa tersebut tidak akan terjadi seandainya bantuan logistik datang lebih cepat. "Walaupun tentu (penjarahan) tidak kita izinkan. Tapi ini terjadi karena mereka lapar, karena itu harus cepat bantuan," kata dia saat meninjau persediaan bantuan di pusat logistik bencana Sumatera di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, pada Senin, 1 Desember 2025. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu menuturkan tindakan menjarah yang dilakukan oleh masyarakat yang terdampak banjir itu menunjukkan adanya krisis pangan yang serius dalam bencana kali ini. Ia lantas meminta pemerintah segera mempercepat penyaluran bantuan logistik guna mencegah aksi penjarahan meluas. "Kita imbau pemerintah dulu cepat membantu. Agar tidak terjadi penjarahan. (Karena) Itu ruangnya," tutur dia. 

Adapun banjir besar dan longsor yang menimpa tiga provinsi yaitu Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara ini terjadi sejak 25 November 2025. Tragedi ini telah menimbulkan dampak luar biasa, korban jiwa, kerusakan infrastruktur, kerugian harta benda hingga lumpuhnya ekonomi dan sosial masyarakat. BNPB mencatat sebanyak 442 orang meninggal dan 402 jiwa masih dalam pencarian. 

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan penjarahan sempat terjadi di Aceh Tamiang, Aceh dan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Ia mengatakan sekelompok masyarakat itu berupaya mengambil logistik sebelum penyaluran. Namun, ia meyakini tindakan sekelompok orang itu bukan karena niat jahat. 

“Mungkin karena memang sudah beberapa jam atau mungkin ada yang belum makan dari beberapa hari, sehingga terkesan (melakukan penjarahan),” ujarnya pada Minggu, 30 November 2025.

Di sisi lain, Kepolisian Daerah Sumatera Utara menangkap belasan orang karena diduga terlibat penjarahan minimarket di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor di Sibolga, Sumatera Barat. Tindakan itu terekam kamera dan viral di media sosial. 

Kepala Subbidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Komisaris Besar Siti Rohani membenarkan ihwal penangkapan tersebut. "Iya benar," kata Siti kepada Tempo pada Senin, 1 Desember 2025.

Siti menjelaskan, belasan warga Sibolga tersebut ditangkap oleh Kepolisian Resor Sibolga. Sebagian besar orang yang ditangkap itu berusia di bawah 20 tahun. Mereka diciduk akibat penjarahan di minimarket pada Sabtu, 29 Desember 2025. Rata-rata mereka mengambil kebutuhan sehari-hari seperti makanan, air mineral, sabun dan lain-lain.

Vedro Immanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Read Entire Article