TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menjadikan Jakarta sebagai kota global dan pusat perekonomian yang berdaya saing berkelanjutan dan mensejahterakan warganya. Visi ini telah ditetapkan dalam visi pembangunan 2025-2029.
Rencana pembangunan DKI Jakarta agar bisa menjadi kota global atau global city mulai difokuskan kembali. Beragam cara untuk mewujudukan mimpi menjadikan Jakarta sebagai 25 top global city mulai dilakukan. Salah satu caranya mulai membangun Indonesia Investment Center (IIC) di New York, Amerika Serikat sebagai jalur diplomasi perekonomian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arti Menjadi Kota Global
Mengutip dari Britannica, kota global adalah istilah yang digunakan dalam penelitian selama tahun 1980-an terhadap karakteristik umum yang dimiliki kota-kota besar dan penting di dunia. Karakteristik kota-kota ini adalah memiliki tingkat kompetisi yang signifikan dalam menjadi elemen penting sistem ekonomi global.
Awalnya, penelitian ini berkonsentrasi pada pusat-pusat perkotaan seperti London, New York, dan Tokyo. Dalam meneliti pusat-pusat kota ini, lokus utama yang dilihat adalah jaringan produksi, keuangan, dan telekomunikasi global yang dimiliki. Indikator-indikator ini akhirnya membentuk kota-kota yang menjadi situs politik lokal yang baru diistimewakan dalam kontek konfigurasi ulang negara.
Kemudian, penelitian tentang kota-kota besar ini mulai bertambah, memasukkan kota-kota seperti Amsterdam, Frankfurt, Houston, Los Angeles, Mexico City, Paris, Sao Paulo, Sydney, dan Zurich. Kota-kota ini membentuk jaringan kota global yang digunakan sebagai penyedia layanan kebutuhan modal transnasional di seluruh dunia.
Istilah ini kemudian berlanjut digunakan oleh lembaga Global Power City Index (GPCI) atau Oxford Global City Index yang mengeluarkan kriteria, syarat, dan pemeringkatan sebuah kota menjadi kota global. Dalam riset yang mereka keluarkan ada enam karakteristik untuk menjadikan sebuah kota sebagai kota global:
- Sistem perekonomian yang memberikan kebebasan pada pelaku kegiatan ekonomi
- Riset dan pengembangan
- Interaksi multikultural
- Kemudahan akses kehidupan
- Kondisi alam dan lingkungan
- Aksesibilitas warga terhadap sektor-sektor penting
Keuntungan Jadi Kota Global
Sebuah kota menjadi kota global memberikan beberapa keuntungan. Adapun beberapa keuntungannya, antara lain:
- Keuntungan perekonomian yang menarik modal asing dan perusahaan-perusahaan multinasional sehingga bisa menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih cepat.
- Mendorong percepatan pertumbuhan perekonomian karena semakin banyaknya sektor bisnis baru yang muncul.
- Peningkatan sektor pendidikan dan penelitian
- Kemudahan akses layanan kelas dunia dalam sektor kesehatan, transportasi, hingga fasilitas publik
- Kemudahan dalam pertumbuhan inovasi digital dan teknologi baru
Keuntungan-keuntungan dari kota-kota global ini akan tercipta dengan penguatan tata kelola dalam skala promosi kota kosmopolitan yang memiliki kualitas multietnis. Dalam upaya promosi-promosi untuk mendapatkan keuntungan menjadi kota global, kompetisi antar kota ikut meningkat terutama untuk menjadi tuan rumah dalam pagelaran-pagelaran dunia yang menghadirkan peluang ekonomi yang besar.
Partner dan Presiden Direktur Kearney Indonesia, Shirley Santoso mengatakan, transformasi menuju kota global bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi membutuhkan multi-stakeholder collaboration. "Tentunya strategi ini tidak hanya milik pemerintah. Dibutuhkan juga kolaborasi dan dukungan dari sektor swasta, akademisi, serta NGO," ujarnya.
Decylia Eghline berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Jika Dana Desa Menjadi Jaminan Utang Koperasi Merah Putih