Gus Yahya Siap Islah, Sekjen PBNU: Itu Jalan Satu-satunya yang Konstitusional

5 days ago 8

SEKRETARIS Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Amin Said Husni mengatakan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya bersedia rekonsiliasi atau Islah dengan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar di tengah konflik internal organisasi ini.

“Gus Yahya siap islah, atau istilah lainnya rekonsiliasi. Artinya, menyatu kembali. Memang itu jalan satu-satunya yang konstitusional,” kata Amin kepada Tempo, Ahad, 30 November 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Menurut Amin, Gus Yahya dan Miftachul Akhyar bisa bersama-sama menyiapkan Muktamar NU untuk memilih kepengurusan baru. Sebab, kata dia, NU bisa terpecah-belah kalau tidak islah dan sepakat untuk muktamar tahun depan.

“Kalau NU pecah yang rugi bukan hanya orang-orang yang berselisih. Tapi NU secara keseluruhan. Bahkan bangsa ini ikut rugi,” kata dia. 

Namun Amin tidak menjawab apakah Gus Yahya sudah menghubungi Miftachul untuk islah dan bagaimana responsnya.  

Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla mengatakan Gus Yahya tetap menjalankan fungsi sebagai ketua umum seperti biasa setelah Miftachul Akhyar mengambil alih kepemimpinan ormas Islam  itu. “Karena proses pemecatan mandataris muktamar hanya bisa melalui muktamar,” kata Ulil dalam pesan kepada Tempo

Sebelumnya, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar menyatakan Gus Yahya tidak lagi menjabat sebagai Ketua Umum PBNU. Kepemimpinan PBNU saat ini diambil alih Rais Aam. 

Pemecatan ini diputuskan setelah Miftachul menggelar pertemuan dengan sejumlah pengurus PBNU di Kantor PWNU Jawa Timur pada Sabtu, 29 November 2025. Tampak sejumlah pengurus PBNU yang hadir seperti Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Rais Syuriah PBNU Mohammad Nuh.

Usai pertemuan tersebut, Miftachul menggelar konferensi pers untuk menyatakan bahwa Yahya telah diberhentikan sebagai Ketua Umum PBNU. Keputusan tersebut diambil setelah mereka menggelar pertemuan dengan perwakilan 36 PWNU se-Indonesia hari ini.

"Terhitung 26 November 2025 Pukul 00.45 WIB, KH Yahya Cholil Staquf tidak lagi berstatus sebagai Ketua Umum PBNU, sehingga tidak berhak menggunakan atribut dan tidak memiliki kewenangan sebagai Ketua Umum PBNU," kata Miftah kepada awak media.

Miftachul juga menegaskan bahwa Gus Yahya tidak boleh lagi memakai atribut maupun mengatasnamakan PBNU. Sementara waktu, Miftachul akan menjabat sebagai ketua umum PBNU. "Kepemimpinan PBNU sepenuhnya berada di tangan Rais Aam," ucapnya.

Rais Aam dan Syuriyah juga berencana menggelar rapat pleno atau muktamar dalam waktu dekat.

Pilihan Editor: Bagaimana Duit Mardani Maming Rp 100 Miliar Masuk Rekening PBNU


Hanaa Septiana berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article