Fatma Saifullah Yusuf Tinjau UMKM Disabilitas di Surakarta

1 month ago 32

INFO NASIONAL — Penasihat I Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, Fatma Saifullah Yusuf, meninjau Batik Mahkota, Batik Toeli Laweyan, serta mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Alamanda di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Ahad, 26 Oktober 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan DWP Kemensos dalam memperkuat pemberdayaan penyandang disabilitas melalui karya dan kemandirian ekonomi.

Di tengah suasana hangat Kampung Batik Laweyan, Fatma menyaksikan langsung semangat para pembatik tuli yang menorehkan motif di atas kain dengan tekun dan penuh dedikasi. Yuliani, pemilik Batik Mahkota Laweyan, menuturkan pentingnya memberi ruang bagi penyandang disabilitas untuk berkembang dan menunjukkan potensi mereka.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Meskipun diselimuti keterbatasan, mereka ingin dikenal bukan karena disabilitasnya, tapi karena karya dan kemampuan yang membanggakan,” ujar Yuliani.

Menanggapi hal itu, Fatma menyampaikan apresiasinya terhadap semangat dan konsistensi para pembatik tuli di Laweyan.

“Terima kasih sudah membina dan memberi kesempatan teman tuli bekerja di sini, bahkan ada yang sudah bertahun-tahun. Semoga mereka hidup lebih sejahtera dan terus berkarya dengan potensi yang dimiliki,” tutur Fatma.

Selanjutnya, Fatma bersama jajaran DWP bertemu dengan pengurus Kadin Kota Surakarta untuk memperkuat sinergi antara dunia usaha dan UMKM disabilitas se-Solo Raya. Pertemuan ini membahas strategi kolaborasi dalam memasarkan produk karya penyandang disabilitas agar lebih dikenal masyarakat luas.

“Produk-produk yang dihasilkan para pelaku UMKM disabilitas ini luar biasa, harganya terjangkau, dan punya nilai seni tinggi. Kami akan bantu pemasarannya agar mereka semakin berdaya,” ujar Fatma.

Ketua Kadin Surakarta, Feri Septha Indrianto, menyatakan dukungannya dalam mengkurasi produk karya disabilitas agar memiliki nilai jual lebih tinggi di pasar. Ia juga menyoroti pentingnya aglomerasi dan promosi, salah satunya melalui program Solo Raya Great Sale, yang memberi ruang khusus bagi produk disabilitas di berbagai pusat wisata dan perbelanjaan selama satu bulan penuh.

Dalam kesempatan tersebut, Fatma juga turut membeli sejumlah produk untuk membantu memasarkan hasil karya penyandang disabilitas hingga ke Jakarta.

Masih di Surakarta, Fatma bersama Rotary Club Solo Area melanjutkan kunjungan ke SLB Autis Alamanda. Ia menyebut kegiatan ini juga sebagai persiapan menuju Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025, di mana karya anak-anak istimewa dari seluruh Indonesia akan ditampilkan secara nasional.

“Kami ingin menampilkan karya anak-anak istimewa dari berbagai daerah. Mereka punya potensi luar biasa. Di SLB Alamanda, misalnya, ada Mas Fatsun Raaid Wicaksono yang sukses menulis dan menggambar buku tentang aktivitas sehari-harinya,” jelas Fatma.

Beberapa karya siswa SLB Alamanda bahkan telah diaplikasikan pada kaos, tas, dan lukisan berbingkai. Fatma menegaskan pentingnya memperkenalkan karya-karya tersebut kepada masyarakat agar semakin banyak pihak yang mendukung kreativitas penyandang disabilitas.

Sementara itu, President Rotary Club of Solo Raya KGPH Dipokusumo, menilai kegiatan ini menjadi langkah awal membangun kepercayaan diri para penyandang disabilitas.

“Karya siswa SLB bukan hanya ekspresi seni, tapi juga bukti bahwa mereka mampu berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ucap Dipokusumo.

Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen DWP Kemensos dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas sosial untuk mendukung kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas.

Turut hadir mendampingi, Ketua TP PKK Surakarta Venessa Winastesia Respati, Febri Dipokusumo, serta jajaran pemerintah Kota Solo dan pengurus Rotary Club of Solo Raya.(*)

Read Entire Article