Dosen HI UI: Indonesia Perlu Jelaskan ke Negara Mitra soal Wakil Duta Besar untuk Cina

1 month ago 50

DOSEN Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI Ardhitya Eduard Yeremia Lalisang mengatakan pemerintah Indonesia harus menjelaskan dengan detail dan terbuka alasan kehadiran posisi Wakil Duta Besar RI di Beijing, Cina kepada negara mitra. Tidak adanya penyampaian informasi itu akan membuat Indonesia dianggap dekat dengan Cina.

"Kenapa Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan Australia enggak ada (wakil duta besar RI)? Jangan sampai disalahartikan Indonesia semakin dekat dengan Cina," kata Ardhitya saat dihubungi, Kamis, 9 Oktober 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Amerika Serikat, menurut Ardhitya, bisa menganggap Indonesia dekat dengan Cina di tengah kompetisi Amerika Serikat dan Cina. Indonesia akan dianggap tidak ingin melakukan hubungan yang seimbang dengan Amerika Serikat dan negara mitra lain. "Pandangan itu akan membatasi ruang gerak Indonesia," kata dia.

Wakil Dubes RI di Beijing saat ini diemban oleh Irene. Ia dilantik sebagai wakil dubes pada Rabu, 8 Oktober kemarin.

Ardhitya merasa lebih pas menyebut jabatan Irene sebagai staf khusus Presiden Prabowo Subianto yang ditempatkan di Cina. Alasannya, tugas Wakil Duta Besar Beijing biasanya dilakukan oleh Wakil Kepala Perwakilan (Deputy Chief of Mission atau DCM) KBRI Beijing Parulian GA Silalahi. 

Ardhitya melihat kehadiran staf khusus presiden untuk Cina ini menunjukan adanya intensi tinggi pemerintah terhadap hubungan Indonesia dan Cina. Dia menilai ada keinginan pemerintah Indonesia untuk memperluas kerja sama dan meningkatkan intensitas interaksi dengan Cina. "Buat saya normal-normal di tengah ada intensifikasi hubungan antara Indonesia dengan Cina," kata dia. 

Menurut Ardhitya, penunjukan staf khusus ini juga terjadi di era mantan Presiden Jokowi. Jokowi ketika periode pertama pernah memberikan tugas kepada Menteri BUMN era itu, Rini Soemarno, untuk menjadi menteri khusus menangani hubungan dengan Cina. "Waktu itu ada kepentingan investasi," kata dia. 

Pada periode kedua, Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi kala itu Luhut Binsar Pandjaitan memainkan peran menjaga hubungan dengan Cina. Melihat hal itu, Ardhitya mengatakan penunjukan staf khusus bukan hal baru. "Tapi sekarang lebih diformalkan, bahkan diangkat khusus, dilantik khusus oleh Presiden," kata dia. 

Presiden Prabowo Subianto melantik 10 duta besar dan satu wakil duta besar dalam upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu sore, 8 Oktober 2025. Salah satunya adalaha Irene sebagai Wakil Dubes RI untuk Cina. 

Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengatakan keputusan melantik wakil duta besar untuk Cina karena Cina merupakan negara yang sangat besar. Sehingga, diperlukan posisi wakil dubes untuk menambal beban pekerjaan dubes.

“Kita juga akan membuka satu lagi konsulat jenderal di sana. Jadi saya kira secara organisasi harus dilakukan perkuatan,” kata Sugiono usai pelantikan duta besar dan wakil dubes di Istana Negara, Jakarta, 8 Oktober 2025.

Irene bukan nama baru di lingkaran dekat Prabowo. Pada Pemilihan Legislatif 2019, ia pernah maju sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra untuk daerah pemilihan Papua.

Pada Pilpres 2024, Irene menjadi juru bicara tim kampanye nasional Prabowo-Gibran. Ia tergabung dalam tim Fanta atau tim kampanye nasional yang menggaet pemilih muda.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini.
Read Entire Article