Bupati Masinton: Seluruh Wilayah Tapanuli Tengah Terisolasi

BUPATI Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu saat ini terisolasi akibat bencana. Tapanuli Tengah termasuk salah satu daerah di Sumatera Utara yang diterpa banjir dan tanah longsor akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Masinton, akses jalan keluar dan masuk Tapanuli Tengah saat ini tak bisa dilintasi kendaraan. "Seluruh wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah kondisinya terisolasi dari akses jalan daerah lain," katanya ketika dihubungi pada Kamis, 27 November 2025.

Masinton berujar saat ini cuaca ekstrem masih terjadi di Tapanuli Tengah. Akibatnya, terjadi tanah longsor hingga akses darat dari Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Humbang Hasundutan terputus.

Masinton menyebutkan cuaca buruk telah menimbulkan setidaknya 57 titik tanah longsor yang menutup akses jalan raya di sekitar Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga. "Akses jalan raya terputus karena timbunan tanah longsor di berbagai lokasi," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.

Cuaca ekstrem yang melanda Sumatera Utara sejak 25 November 2025 memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di empat kota/kabupaten, yakni Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan banjir yang terjadi dalam dua hari kemarin mengalir cukup deras dan menghantam rumah warga.

Bencana itu menyeret kendaraan hingga infrastruktur lain yang dilewatinya. “Arus air juga membawa material seperti lumpur, batang pohon, puing bangunan, dan sampah rumah tangga,” kata Abdul melalui keterangan tertulis pada Rabu, 26 November 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara, empat warga di Tapanuli Tengah meninggal akibat bencana ini. Sementara itu, di Sibolga dilaporkan lima orang tewas dalam kejadian ini.

"Dari data sementara, empat orang meninggal di Tapanuli Tengah dan lima orang di Sibolga. Selain itu, 2.543 keluarga terkena dampak, dengan 445 di antaranya mengungsi, serta sejumlah badan jalan terputus,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Ferry Walintukan dalam keterangan tertulis, Rabu, 26 November 2025.

Dian Rahma Fika dan Sahat Simatupang berkontribusi dalam penulisan artikel ini