Bupati Kudus Resmikan Tim Advokasi Pendidikan sebagai Kado Spesial HGN 2025

1 week ago 17

INFO NASIONAL - Para guru di Kabupaten Kudus menerima kado istimewa pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025. Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, secara resmi meluncurkan Tim Advokasi Pendidikan, sebuah unit khusus yang dibentuk melalui Keputusan Bupati Nomor 100.3.10/323/2025 dan mulai berlaku efektif sejak 21 November 2025. Pengumuman penting tersebut disampaikan langsung oleh Bupati usai memimpin upacara HGN dan HUT ke-80 PGRI di Alun-alun Simpang Tujuh, Selasa, 25 November 2025.

Sam’ani menegaskan bahwa pembentukan tim ini merupakan langkah strategis untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi tenaga pendidik dalam menjalankan tugas. Tim tersebut ditugaskan menangani beragam persoalan pendidikan dengan cepat, akurat, dan profesional.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Tim Advokasi ini wajib menjadi garda terdepan dalam mengawal setiap persoalan pendidikan. Jangan menunggu masalah membesar, segera turun, cek lapangan, dan berikan pendampingan yang tepat,” tegas Sam’ani.

Melalui SK tersebut, Tim Advokasi Pendidikan memperoleh mandat untuk memberikan pendampingan hukum bagi guru atau sekolah yang menghadapi persoalan, memediasi konflik antara sekolah–orang tua–masyarakat, memberikan edukasi regulasi, hingga melakukan langkah preventif melalui koordinasi lintas sektor dengan kepolisian, kejaksaan, dan perangkat daerah.

“Saya tidak ingin ada lagi guru yang bekerja dalam tekanan atau takut membuat keputusan. Tim Advokasi harus memastikan mereka terlindungi dan bisa fokus mendidik anak-anak kita,” tambahnya.

Ketua PGRI Kabupaten Kudus, Ahadi Setiawan, menyambut hangat kebijakan ini dan menyebut HGN tahun ini sebagai momen paling berkesan. Ia mengapresiasi rangkaian kegiatan yang dipusatkan di Pendopo Kabupaten Kudus, mulai dari fun game, lomba paduan suara, hingga jalan sehat bersama Bupati dan Wakil Bupati.

Salah satu hal yang paling diapresiasi Ahadi adalah komitmen Bupati menghadirkan advokasi hukum bagi guru yang menghadapi persoalan dengan orang tua murid.

“Pak Bupati luar biasa. Beliau memberikan payung hukum bagi teman-teman guru yang mengalami gesekan dengan orang tua terkait proses pembelajaran,” ungkapnya.

HGN 2025 mengusung tagline “Guru Sehat, PGRI Berprestasi,” sebuah gagasan langsung dari Bupati Sam’ani. Bahkan desain kaos jalan santai dibuat berdasarkan sketsa tangan beliau. Menurut Ahadi, tagline ini mencerminkan harapan agar kesehatan guru menjadi modal utama menciptakan pembelajaran yang optimal.

Dalam kesempatan tersebut, Ahadi juga menekankan pentingnya pendekatan penuh kasih sayang dalam pendampingan siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ia mendorong para guru untuk melakukan home visit agar memahami kondisi siswa secara lebih mendalam. PGRI, selama ini, juga aktif menjadi mediator dalam konflik antara guru dan orang tua untuk memastikan keselarasan persepsi.

“Kalau ada gesekan, larinya ke PGRI dulu saja. Sebagai bahan konfirmasi dan penyeimbang, sehingga tidak langsung menerima informasi begitu saja. Semoga advokasi hukum bagi para guru benar-benar membawa ketenangan bagi kami dalam mendidik anak-anak bangsa,” tutup Ahadi.

Dengan hadirnya Tim Advokasi Pendidikan, para guru di Kudus kini memiliki payung perlindungan resmi yang diharapkan mampu meningkatkan rasa aman, kenyamanan kerja, dan kualitas pendidikan di Kabupaten Kudus.(*)

Read Entire Article