KETUA Umum Projo Budi Arie Setiadi meminta media untuk tidak membingkai pemberitaan bahwa Projo seolah-olah putus hubungan dengan Joko Widodo setelah mengumumkan pergantian logo organisasi.
Pernyataan ini disampaikan Budi Arie saat pidato usai terpilih kembali sebagai ketua umum Projo 2025-2030 secara aklamasi dalam Kongres III di Jakarta Pusat, Ahad, 2 November 2025. Ia meminta agar media jangan mengadu domba Projo dengan Jokowi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi, jangan diframing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi,” kata Budi Arie.
Budi menegaskan Projo lahir karena perlunya pemimpin rakyat bernama Jokowi. Sehingga Projo lahir karena memang bangsa memerlukan pemimpin seperti Jokowi. Ia mengatakan sejarah Projo tak terlepas dari sejarah pemerintahan Jokowi yang berlangsung dua periode, yakni sekak 2014-2024.
“Karena saya mendapat berita dari berbagai media kok ada yang bilang Projo pisah dari Pak Jokowi. Ini luar biasa sekali framing adu dombanya. Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi kok,” tuturnya.
Budi membeberkan alasan Projo mengubah logo yang sebelumnya bergambar wajah Jokowi. Ia mengatakan perubahan logo merupakan bagian dari transformasi organisasi untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman.
“Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul, nanti logo Projo yang baru,” tutur dia.
Mantan Menteri Koperasi ini mengatakan Projo harus menyesuaikan zaman setelah 10 tahun pemerintahan Jokowi. Sehingga Projo harus menyesuaikan dan beradaptasi menjawab berbagai tantangan ke depan
“Sebagai pemerintahan berkelanjutan, pemerintahan Pak Prabowo juga harus kita kawal,“ kata dia. “Karena itulah kita sesuai dengan tadi rekomendasi sidang pleno Projo ke-III sudah dijelaskan bahwa kita mendukung dan memperkuat pemerintahan Pak Prabowo-Gibran.”
Kongres III Projo kembali menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai ketua umum Projo secara aklamasi dalam sidang pleno di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 2 November 2025.
“Menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo 2025-2030 dan sebagai ketua formatur menyusun kepengurusan dewan pimpinan pusat Projo periode 2025-2030,” kata Ketua Pimpinan Sidang Kongres Projo ke-III Freddy Damanik di Jakarta, 2 November 2025.
Freddy kemudian menanyakan kepada para peserta kongres sebanyak tiga kali apakah sepakat dengan penunjukan Budi Arie. Para peserta berteriak sepakat.
Freddy juga menyampaikan hasil sidang komisi politik Kongres III Projo. Hasil sidang itu menghasilkan lima resolusi, yakni mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo sampai 2029; Projo melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan situsi nasional saat ini; Projo mendorong politik persatuan nasional; dan Projo akan membantu pemerintah mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Setelah mengumumkan hasil sidang pleno, Freddy kemudian menutup Kongres III Projo.























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5355540/original/097533400_1758342203-G0_TgSNW8AADM8o.jpeg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5379757/original/042945100_1760361661-1.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5366183/original/028563300_1759219654-Xiaomi_17_Pro_dan_17_Pro_Max.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5376794/original/076134300_1760056024-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5375609/original/083197200_1759973431-WhatsApp_Image_2025-10-08_at_18.16.54.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1989251/original/088669100_1520911734-Manchester-United-Sevilla4.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354573/original/075950200_1758257804-20250917_142736.jpg)