Basarnas Kerahkan Anjing K9 Cari Korban Hilang Banjir Sumatera

3 days ago 11

BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue/SAR) alias Basarnas mencatat 553 orang masih hilang akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Pulau Sumatera. Kepala Basarnas Marsekal Madya Mohammad Syafii berujar, Basarnas kini mengerahkan anjing pelacak atau K9 dalam proses pencarian korban hilang di wilayah terdampak—Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Data korban banjir Sumatera yang masih dalam pencarian itu dihimpun Basarnas per Selasa, 2 Desember 2025 pukul 10.00 WIB. Sementara, total korban jiwa berdasarkan data Basarnas ialah sebanyak 583 orang.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Syafii menegaskan Basarnas terus melakukan operasi pencarian dan penyelamatan korban bencana Sumatera. “Pencarian, karena memang sudah mulai terbuka, kami sudah menggunakan K9 untuk membantu," ucap Syafii di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa.

Ia mengakui adanya kesulitan dalam pencarian korban hilang. Sebab, lokasi bencana dipenuhi lumpur tebal yang bercampur dengan kayu.

Meski begitu, Syafii menegaskan pemerintah mengerahkan seluruh unsur kekuatan dalam upaya pencarian korban, termasuk TNI-Polri. "Tentunya ini mengalami kesulitan tersendiri pada saat lumpur itu ketebalannya tersendiri, kemudian di dalamnya bercampur dengan kayu dan mulai lumpur ini mulai mengering sehingga kami membutuhkan salah satunya adalah K9," tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Syafii juga menjelaskan alasan perbedaan data korban tewas antara Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Adapun data korban meninggal yang dirilis BNPB semalam, 1 Desember 2025, sudah menyentuh angka 600 jiwa. Sementara korban hilang 464 jiwa.

"Apa yang dilaksanakan Badan SAR Nasional tentunya menggunakan prosedur yang baku. Kami tidak tahu bahwa terkait dengan laporan yang ada di BNPB, karena BNPB ini sebagai koordinator dari seluruh kekuatan. Bisa dari informasi dari pemerintah daerah, ada dari TNI, dari Polri," tutur Syafii.

"Namun yang dilakukan oleh Badan SAR Nasional sebenarnya akan dipertanggungjawabkan, karena itu hubungannya dengan santunan, dengan hak-haknya dari keluarga," ujar dia kemudian.

Read Entire Article