Bangun Pabrik Terbesar di Karawang, DeliSiap Jadi Hub Produksi Alat Tulis untuk ASEAN

1 week ago 15

INFO NASIONAL – Proyek pembangunan fasilitas manufaktur terpadu berskala besar kembali hadir di Indonesia seiring meningkatnya investasi industri di kawasan Asia Tenggara. Tren pemindahan dan diversifikasi rantai pasok global mendorong perusahaan internasional memperluas basis produksinya ke negara-negara dengan ekosistem industri yang dinilai kompetitif.

Indonesia menjadi salah satu tujuan utama melalui pengembangan kawasan industri modern yang terhubung langsung dengan jaringan logistik nasional. Pembangunan fasilitas manufaktur terpadu Deli di Kawasan Industri Artha, Karawang, Jawa Barat, menjadi salah satu proyek strategis yang menandai ambisi tersebut.

“Dengan berfokus pada manufaktur dan rantai pasok yang terlokalisasi, kami yakin bahwa pabrik ini akan menjadi tonggak penting lain dalam perjalanan ekspansi global Deli,” ujar Mr. Huang, Managing Director of Deli Manufacturing Company.

Deli akan berdiri di atas lahan seluas 8,2 hektar dengan total bangunan mencapai 12 hektar, pabrik ini dirancang bukan hanya sebagai pusat produksi alat tulis dan perlengkapan kantor, tetapi juga sebagai hub pergudangan dan distribusi untuk pasar Indonesia dan Asia Tenggara. Total investasi yang digelontorkan mencapai Rp 2,25 triliun.

Fasilitas ini akan menjalankan fungsi produksi, penyimpanan, dan distribusi dalam sistem terintegrasi untuk menciptakan efisiensi tinggi dan respons cepat terhadap permintaan pasar. Ketika beroperasi penuh pada akhir 2027, pabrik ini diperkirakan mampu menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja lokal. Kontribusinya tidak hanya pada penyerapan tenaga kerja, tetapi juga pada peningkatan produktivitas industri manufaktur dan penyeragaman kualitas produk sesuai standar global.

Maketa pembangunan pabrik manufaktur terpadu Deli di Kawasan Industri Artha, Karawang. Dok. Deli

Perkuat Pasar ASEAN

Sebagai basis manufaktur utama Deli di Asia Tenggara, fasilitas ini akan memproduksi beragam alat tulis dan perlengkapan kantor untuk memenuhi permintaan dalam negeri dan ekspor ke berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. Integrasi antara manufaktur dan logistik memungkinkan proses produksi berlangsung lebih efisien, mempercepat waktu pengiriman, dan menjaga kualitas produk tetap konsisten hingga ke tangan konsumen.

Perusahaan menegaskan komitmennya melalui visi untuk menjadi grup industri kreatif dan teknologi global yang menghadirkan produk serta solusi inovatif bagi dunia pendidikan dan perkantoran.

Setiap lini produksi direncanakan mengadopsi riset dan teknologi terkini untuk menciptakan produk yang aman, ekonomis, dan memenuhi kebutuhan pasar modern. Tiga pilar operasional, yaitu Quality, Innovation, dan Sustainability, menjadi pondasi penting dalam pengembangan fasilitas ini.

Harapan Jangka Panjang

Keberadaan fasilitas manufaktur terpadu ini diharapkan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Karawang dan Jawa Barat secara umum. Selain penciptaan ribuan lapangan kerja, pembangunan ini akan berkontribusi pada transfer teknologi, peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal, dan pertumbuhan industri pendukung di sektor logistik, transportasi, dan kemitraan industri.

“Industri melahirkan ribuan tenaga kerja dan memicu multiplier effect ekonomi yang besar, serta membentuk manajer lokal sebagai komitmen pada pembangunan sumber daya manusia,” ujar Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang juga hadir dalam acara tersebut.

Dukungan penuh dari pemerintah, mulai dari Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Perindustrian, hingga pemerintah daerah, menunjukkan bahwa proyek ini sejalan dengan agenda industrialisasi nasional.

Pencapaian tersebut juga dipandang sebagai bentuk kepercayaan investor asing dan pelaku industri internasional terhadap stabilitas iklim ekonomi dan kebijakan industri di Indonesia. Selain itu, keterlibatan berbagai pihak mulai dari institusi pemerintah, kepolisian, TNI, hingga mitra logistik dan Artha Industrial Park menunjukkan tingginya kolaborasi lintas sektor dalam proyek ini.

Dengan target penyelesaian konstruksi pada akhir 2027 dan langsung beroperasi setelahnya, proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu pabrik manufaktur terbesar di ASEAN dengan standar produksi global. (*)

Read Entire Article