Alasan Muhammadiyah Umumkan Penetapan Awal Ramadan Lebih Cepat

1 month ago 15

PIMPINAN Pusat (PP) Muhammadiyah mengumumkan penetapan jatuhnya awal Ramadan 1447 Hijriah pada 18 Februari 2026. Pengumuman tersebut telah disampaikan PP Muhammadiyah melalui maklumat yang terbit sejak 22 September lalu.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Sayuti mengatakan, sebetulnya tak ada aturan baku bagi PP Muhammadiyah untuk menentukan kapan harusnya informasi penetapan awal Ramadan setiap tahunnya diumumkan ke publik.

"Jadi, bukan karena misalnya 150 hari jelang awal ramadhan atau yang lain, tidak ada aturan yang mengikat soal pengumuman ini, bisa lebih cepat atau lambat," kata Sayuti saat dihubungi Tempo, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Dia menjelaskan, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sebetulnya telah memiliki kalkulasi ihwal penetapan awal Ramadan, Syawal, serta Dzulhijah hingga beberapa puluh tahun ke depan.

Namun, ihwal pengumuman, semua didasari atas permintaan umat. Misalnya, sejak selesai Idulfitri 1446 Hijriah, banyak umat meminta agar PP Muhammadiyah segera mengumumkan kapan jatuhnya Ramadan selanjutnya.

Pengumuman tersebut, kata dia, bakal digunakan umat sebagai rujukan untuk menentukan momen yang tepat, termasuk dalam mematangkan rencana kegiatan yang bakal dihelat.

"Misalnya, menetapkan jadwal pengajian atau kegiatan lain. Karena tidak bisa mendadak, maka itu kami diminta mengumumkan agar masyarakat bisa merancanakan waktu lebih matang," ujar Sayuti.

Adapun, penetapan awal Ramadan 1447 Hijriah oleh PP Muhammadiyah tertuang dalam Maklumat Nomor 2/MLM/1.0/E/2025 tentang Penetapan Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1447 Hijriah bertarikh 22 September 2025.

Ketua bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan, keputusan penetapan awal Ramadan merupakan hasil hisab hakiki Majelis Tarjih dan Tajdid.

"Tentunya dengan mempedomani prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal atau KHGT," kata Anwar melalui pesan WhatsApp, Jumat, 24 Oktober 2025.

Dalam maklumat tersebut, penetapan awal Ramadan 18 Februari didasari perhitungan astronomis. Misalnya, ijtimak jelang Ramadan 1447 hijriah akan terjadi pada 17 Februari 2026 pukul 12.01 UTC.

Pada saat matahari terbenam di hari ijtimak, sebelum pukul 24.00 UTC tidak ada satu wilayah pun di muka bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1, yakni tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi minimal 8 derajat sebelum masuk pukul 24.00 UTC.

Namun, penerapan KHGT dilanjutkan dengan memeriksa PKG 2. Pemeriksaan hisab membuktikan setelah pukul 24.00 UTC, terdapat wilayah di daratan Amerika, tepatnya di koordinat 56°48’49" Lintang Utara dan 158°51’44" Bujur Barat.

Pada koordinat tersebut ditemukan wilayah yang telah memenuhi syarat dengan tinggi bulan minimal 5 derajat dan elongasi 8 derajat, sementara waktu ijtimak tercatat sebelum fajar di New Zealand.

Dengan demikian, berdasarkan prinsip kesatuan matlak global, 1 Ramadan 1447 Hijriah ditetapkan berlaku serentak di seluruh dunia pada 18 Februari 2026.

Read Entire Article