Agus Jabo dan Anggota DPD RI Bahas Sekolah Rakyat dan Kasus Kekerasan Anak

1 month ago 9

INFO NASIONAL - INFO NASIONAL – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menerima anggota DPD RI perwakilan Sulawesi Tengah, Andhika Mayrizal Amir, di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Kamis, 30 Oktober 2025. Pertemuan itu membahas dua isu utama: penanganan kasus kekerasan terhadap anak di Banggai Kepulauan dan rencana pendirian Sekolah Rakyat di Kabupaten Buol.

“Kami mendorong agar Pemerintah Daerah Buol segera berkoordinasi dengan Kemensos dan mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat,” kata Agus Jabo.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Adapun Andhika menyampaikan keprihatinannya atas kondisi sosial di Buol yang masih menghadapi banyak keterbatasan, mulai dari infrastruktur jalan yang rusak, lemahnya sinyal komunikasi, hingga minimnya akses pendidikan. Kondisi tersebut, kata dia, memperburuk kerentanan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah itu.

Agus Jabo menyambut baik masukan tersebut dan menegaskan bahwa Kementerian Sosial membuka peluang lebar agar daerah tersebut dapat segera mengajukan usulan resmi ke Kementerian Sosial untuk menjadi bagian dari program Sekolah Rakyat.

Ia menambahkan, Sekolah Rakyat merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk memutus rantai kemiskinan antar generasi, dengan membuka akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Hingga saat ini, sudah terdapat 166 titik Sekolah Rakyat aktif di berbagai daerah dan akan terus berkembang.

Selain usulan Sekolah Rakyat, audiensi juga membahas kasus kekerasan seksual terhadap anak berinisial N di Banggai Kepulauan. Anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu menjadi korban kekerasan seksual oleh keluarga dan dijual oleh ibu kandungnya menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

Menanggapi hal ini, Agus Jabo memastikan bahwa Kemensos telah menindaklanjuti kasus ini dengan cepat dan tepat. Korban kini berada dalam perlindungan Sentra Kemensos atas arahan langsung Menteri Sosial Saifullah Yusuf. “Yang terpenting sekarang anak sudah dievakuasi di bawah naungan Kemensos, nanti kebutuhan anak akan disesuaikan setelah asesmen lebih lanjut,” ucapnya. (*)

Read Entire Article