15 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Tapanuli Selatan

1 week ago 10

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan mencatat sebanyak 15 orang meninggal dunia di wilayah itu akibat banjir dan longsor. Belasan orang yang meninggal dunia itu terdiri atas satu warga Sipirok, satu warga Angkola Barat, serta 13 warga Kecamatan Batangtoru.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Selain itu, sekitar 3.000 kepala keluarga terpaksa mengungsi. Bencana dipicu hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin, 24 November 2025 yang mengakibatkan meluapnya sungai serta runtuhnya tebing di sejumlah titik.

Kepala Pelaksana BPBD Tapanuli Selatan Zulkarnaen Siregar mengatakan pihaknya tengah melakukan pendataan lanjutan serta mengevakuasi warga yang terjebak banjir. Tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan Basarnas telah dikerahkan untuk membuka akses jalan serta membantu proses penyelamatan di lapangan.

“Curah hujan masih tinggi, sehingga evakuasi berlangsung dengan kehati-hatian. Sejumlah titik masih tergenang dan beberapa wilayah sulit dijangkau,” ucapnya pada Rabu, 26 November 2025.

Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai Selasa, 25 November 2025. Penetapan status tersebut dilakukan sambil menunggu proses finalisasi surat keputusan bupati.

Sementara itu, kebutuhan mendesak para pengungsi meliputi 3.000 paket sembako, 200 family kit, 200 kitchen kit, lima tenda pengungsi, 50 tenda keluarga, 500 kasur lipat dan selimut, serta lima unit perahu karet. Selain itu, petugas di lapangan juga membutuhkan 10 chainsaw dan 100 paket alat kebersihan untuk percepatan penanganan.

Pusat Pengendalian Operasi BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah daerah, mengingat kondisi cuaca di wilayah pegunungan Tapanuli Selatan masih tidak stabil.

Read Entire Article