Timnas Voli Vietnam U-21 didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 yang digelar di Surabaya pada 7-17 Agustus. Vietnam dinyatakan menggunakan dua pemain yang dinyatakan pria dalam ajang tersebut. Sekjen Federasi Voli Vietnam (VFV), Le Tri Truong, mengaku kaget saat mengetahui hal ini.
Le Tri Truong menyatakan bahwa federasi telah mengirimkan surat resmi kepada FIVB. Mereka mendesak badan voli dunia itu untuk mengklarifikasi alasan spesifik di balik pemberian hukuman kepada pemain maupun seluruh tim Vietnam U-21.
"VFV dan tim U-21 sangat terkejut dengan keputusan tersebut. Kami tidak melakukan kesalahan apa pun dan telah mematuhi semua persyaratan penyelenggara. Baik pelanggaran tersebut dinilai dari sisi atlet maupun federasi, kami masih berdiskusi dengan FIVB dan menegaskan bahwa kami selalu mematuhi peraturan turnamen," ujarnya dikutip dari Vietnamnet.
"Kami meminta FIVB untuk mengklarifikasi aturan yang tercantum dalam surat sanksi tersebut guna melindungi hak-hak atlet dan menjaga reputasi VFV. Saat ini, VFV sedang berkoordinasi dengan otoritas terkait dan telah mengirimkan dokumen resmi kepada FIVB," tambah Truong.
Menurut laman resmi FIVB, pelanggaran tersebut sesuai dengan Pasal 13.5.2 Peraturan Acara dan 14.4 Peraturan Disiplin, Sub-Komite Panel Disiplin. FIVB telah memutuskan pertandingan Vietnam di mana pemain tersebut berpartisipasi dibatalkan serta mendiskualifikasi pemain tersebut.
Namun, pihak Vietnam merasa selama ini sudah kooperatif dan transparan terkait dokumen pemain ke FIVB. Selama turnamen, penyelenggara mengirimkan permintaan tertulis kepada VFV untuk memverifikasi dokumen dan data pribadi tiga pemain Vietnam termasuk akta kelahiran para pemain.
"Penyelenggara bahkan meminta untuk memeriksa akta kelahiran asli. Setelah menerjemahkan dokumen, VFV menyerahkannya. Namun, selama pertukaran, muncul masalah dengan dua pemain: tanggal penerbitan akta kelahiran berbeda dengan tanggal lahir. Satu akta kelahiran atlet diterbitkan satu tahun setelah kelahiran, dan yang lainnya dua tahun kemudian."
"Kami menjelaskan bahwa informasi penting pada akta kelahiran tersebut valid, tetapi penyelenggara tetap melarang kedua atlet tersebut untuk bertanding. VFV keberatan dengan keputusan ini. Pada malam tanggal 12 Agustus, FIVB tiba-tiba mengeluarkan surat peringatan resmi terhadap para atlet dan tim, meskipun semua dokumen telah sesuai dengan peraturan," jelas Truong.
"Baik VFV maupun tim U-21 telah mematuhi semua aturan dokumentasi. Dalam rapat teknis pra-turnamen, tidak ada keberatan yang diajukan. Namun, menjelang akhir babak penyisihan grup, panitia tiba-tiba mengumumkan pemeriksaan dokumen. Saya belum pernah mengalami pemeriksaan dokumen pribadi seperti ini sebelumnya. Pembatalan hasil U-21 Vietnam sangat disesalkan dan tidak adil bagi para pemain," tegas Truong.