Liputan6.com, Jakarta - Samsung ikut memperkenalkan One UI 8 bersama dengan Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7. Meski sama-sama hadir di kedua perangkat lipat, Samsung ternyata memiliki pendekatan berbeda di tiap-tiap perangkat.
Hal itu diungkapkan oleh EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong. Menurutnya, kedua perangkat itu memang memiliki pengalaman pemakaian intuitif seperti ponsel biasa, tapi tetap dirancang untuk kebutuhan berbeda.
Sally menuturkan, Galaxy Z Fold7 dengan layar lebih besar, cocok untuk kebutuhan untuk multitasking dan konsumsi media. Untuk itu, Samsung mengembangkan UI yang memungkinkan dua tugas dijalankan sekaligus dengan mulus.
"Untuk multasking di Galaxy Z Fold7, kami fokus pada cara yanng memungkinkan pengguna melakukan dua hal sekaligus dalam sekali waktu," ujarnya menjelaskan.
Sementara pengalaman berbeda coba dihadirkan di Galaxy Z Flip7. Untuk perangkat ini, Samsung fokus pada pengalaman yang memungkinkan pengguna melakukan banyak hal langsung di layar kecil.
"Flip memiliki Flex Mode, sehingga itu memberikan pengguna banyak cara mengekspresikan diri mereka," ujar Selly menambahkan.
Tantangan Samsung Kembangkan One UI 8 di Galaxy Z Fold dan Z Flip
Dalam kesempatan tersebut, Selly juga menuturkan, pengembangan One UI 8 menghadapi tantangan seiring perubahan desain perangkat foldable baru, yang kini memiliki bodi lebih tipis dan layar lebih besar.
Perubahan ini pun membuat tim Samsung mengembangkan One UI agar tetap optimal. Salah satu yang menjadi perhatian adalah peluncuran One UI 8 yang bersama dengan Android 16.
Selain itu, melalui One UI 8, Samsung juga berupaya meningkatkan integrasi fitur AI Gemini ke perangkat foldable.
Untuk Galaxy Z Fold7 yang memiliki layar besar, Samsung berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Gemini dalam mode multi window, termasuk dengan tampilan pop-up.
Adapun untuk Galaxy Z Flip, Samsung berupaya mengoptimalkan kemampuan Gemini untuk layar kecil, dengan akses yang cepat dan intuitif.
Samsung Ungkap Alasan One UI 8 Berbasis Android 16 Bisa Dirilis Lebih Cepat
Samsung telah resmi mengumumkan kehadiran One UI 8 berbasis Android 16 bersama dengan peluncuran Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Flip7. Langkah ini terbilang luar biasa, karena rilis tidak lama setelah Google meluncurkan Android 16.
Sekadar informasi, biasanya dibutuhkan waktu beberapa bulan bagi vendor smartphone untuk mengadopsi Android 16 sebelum digulirkan ke perangkat mereka. Namun kali ini, Samsung mampu melakukannya dengan lebih cepat.
Menurut EVP and Head of Framework R&D Team Samsung, Sally Jeong, menyatakan, hal itu terjadi karena kolaborasi yang erat antara Samsung dengan Google.
Di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025, ia menyebut pengembangan OS Android kini tidak lagi dilakukan dengan pendekatan konvensional yang memakan waktu dan biaya tinggi.
"Kami berterima kasih pada metode baru bernama Trunk Stable yang ada di Android," tutur Selly saat ditemui di sela gelaran Galaxy Unpacked 2025 di New York City, Amerika Serikat.
Alasan One UI 8 Bisa Rilis Lebih Awal
Ia menuturkan, dengan metode ini, pengembangan dimungkinkan dilakukan dari satu cabang kode utama. Jadi, penambahan atau penghapusan fitur bisa dilakukan secara fleksibel, tanpa membangun ulang dari awal.
Dengan cara ini, versi stabil akan selalu tersedia dan siap dirilis lebih cepat. Karenanya, One UI yang biasanya digulirkan sekitar Oktober atau November, kini bisa hadir lebih cepat, terutama pengguna Galaxy Z Fold7 dan Flip7.
Tak hanya mempercepat peluncuran sistem operasi, Selly juga menuturkan, inovasi ditawarkan Samsung Galaxy turut berkontribusi signifikan pada kemajuan Android.
Salah satu contohnya Android 12L yang membawa fitur khusus untuk layar besar. Kini, pengalaman adaptif tersebut menjadi standar di Android, berkat kerja sama yang erat dengan perangkat Galaxy.