Liputan6.com, Jakarta - Padel kini semakin populer di Indonesia. Lalu, seperti apa sejarah dan cara bermain olahraga ini?
Padel adalah olahraga raket yang memadukan unsur tenis dan squash, dimainkan di lapangan berdinding yang lebih kecil dari lapangan tenis. Olahraga ini menggunakan raket solid tanpa senar dan bola bertekanan rendah.
Padel menawarkan kemudahan akses bagi pemula dan dimainkan secara berpasangan, sehingga menjadi pilihan aktivitas yang menyehatkan sekaligus mempererat hubungan sosial.
Padel pertama kali diperkenalkan di Indonesia sekitar tahun 2010-an. Awalnya, olahraga ini dibawa oleh komunitas ekspatriat dari Spanyol dan Argentina yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bali.
Perkembangan padel di Indonesia kemudian dipercepat oleh beberapa faktor kunci, termasuk peran tokoh berpengaruh, kemudahan akses dan pembelajaran, serta faktor sosial yang kuat.
Popularitas padel semakin meningkat di kalangan masyarakat urban, profesional muda, kreator konten, hingga kalangan eksekutif. Banyak dari mereka mencari alternatif olahraga ringan yang tetap menantang. Selain itu, fasilitas padel yang semakin banyak bermunculan di kota-kota besar juga turut mendukung pertumbuhan olahraga ini.
Sejarah Singkat Olahraga Padel di Indonesia
Padel pertama kali dimainkan pada tahun 1969 di Acapulco, Meksiko oleh Enrique Corcuera. Ia menggabungkan unsur tenis dan squash dalam olahraga ini. Pada tahun 1974, Alfonso, seorang teman Corcuera, membawa olahraga ini ke Spanyol dan mulai mempopulerkannya dengan beberapa modifikasi.
Federation International de Padel (FIP) didirikan di Madrid pada tahun 1991. Pendirian ini menjadikan padel sebagai olahraga resmi dengan kejuaraan internasional. Kini, padel sangat populer di Spanyol, Meksiko, dan mulai menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia sejak tahun 2021.
Di Indonesia, salah satu tokoh yang berperan penting dalam memperkenalkan padel adalah Simon McMenemy, mantan pelatih tim nasional sepak bola Indonesia. Kehadirannya turut meningkatkan popularitas olahraga ini, terutama di kalangan atlet dan penggemar olahraga.
Faktor Pendorong Popularitas Padel di Indonesia
Padel relatif mudah dipelajari dan dimainkan oleh berbagai kalangan usia dan tingkat kemampuan fisik. Ukuran lapangan yang lebih kecil dibandingkan tenis dan penggunaan dinding sebagai bagian dari permainan membuat olahraga ini lebih mudah dikendalikan dan diakses.
Padel umumnya dimainkan secara ganda, sehingga mendorong interaksi sosial dan kerja sama tim. Hal ini menjadikan padel sebagai pilihan menarik untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Munculnya klub-klub padel dan penyelenggaraan turnamen, baik di tingkat lokal maupun internasional, turut mendorong popularitas padel.
Media sosial juga berperan penting dalam mempercepat pertumbuhan padel di Indonesia. Informasi dan promosi melalui media sosial memudahkan penyebaran informasi tentang olahraga ini dan menarik minat masyarakat. Banyak artis Indonesia seperti Mahalini, Rizky Febian, Aurel Hermansyah, dan Anya Geraldine juga turut mempopulerkan olahraga ini melalui media sosial.
Perkembangan Padel di Indonesia Saat Ini
Perkumpulan Bulu Tangkis Padel Indonesia (PBPI) resmi menjadi anggota Federasi Internasional Padel (FIP) pada tahun 2024. Ini adalah tonggak penting yang menunjukkan pengakuan internasional terhadap padel di Indonesia dan membuka peluang untuk perkembangan yang lebih pesat.
Indonesia kini menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan perkembangan padel paling pesat di Asia Tenggara dan ke-29 di dunia menurut The International Padel Federation (FIP). Padel juga masuk dalam daftar cabang olahraga eksibisi di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.
Dengan dukungan dari pemerintah, swasta, dan masyarakat, padel di Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan menjadi salah satu olahraga raket populer di masa mendatang. Komunitas seperti Rich Padel juga berperan penting dalam mendorong ekosistem padel nasional.