Liputan6.com, Jakarta - Meta dikabarkan telah kembali membajak talenta kelas atas di bidang kecerdasan buatan (AI). Kali ini, raksasa media sosial (medsos) itu menarik Ruoming Pang, sosok penting dibalik pengembangan model dasar AI Apple.
Resmi hengkang dari Apple, Ruoming Pang kabarnya akan memimpin unit superintelijen AI baru di bawah Meta, sebagaimana dikutip dari TechCrunch, Selasa (8/7/2025).
Unit superintelijen AI Meta ini sendiri merupakan divisi baru bentukan CEO Meta Mark Zuckerberg yang bermabisi untuk memperkut kemampuan mereka bersaing dengan OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic.
Selama di Apple, Peng diketahui memimpin tim internal untuk melatih model dasa kecerdasan buatan untuk fitur Apple Intelligence, termasuk teknologi AI terintegrasi dengan Siri dan perangkat Apple lainnya.
Namun, performa Apple di dunia AI sendiri hingga kini masih dianggap belum sebanding dengan para pesaingnya. Banyak analis menilai, model AI Apple tertinggal jauh dari kompetitor seperti ChatGPT, dari OpenAI atau Cloude milik Antrhopic.
Meta Rekrut Talenta OpenAI hingga Google DeepMind
Laporan Bloomberg menyebutkan, kepergian Pang bisa menjadi sinyal awal mulai terkikisnya kepercayaan internal terhadap strategi AI di Apple.
Tak hanya itu, perusahaan asal Cupertino tersebut dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menggandeng model AI pihak ketiga demi memperkuat Siri di masa mendatang.
Di sisi lain, Mark Zuckerberg dan Meta menunjukkan ambisi besar untuk mendominasi industri AI dan memperluas portfolio produk mereka.
Selain merekrut Pang, Meta juga mengumpulkan sejumlah ilmuan top dari Google DeepMind, OpenAI, hingga Safe Superintelligence untuk memuluskan usaha perusahaan mengembangkan teknologi AI lebih canggih.
WhatsApp Umumkan Iklan di Status, Ini Kata Mark Zuckerberg!
WhatsApp belum lama ini menggelar konferensi global bertajuk Conversations di Miami, Amerika Serikat.
Lewat acara yang berfokus pada AI untuk bisnis hingga panggilan dan suara ini, WhatsApp memperkenalkan update terkini yang mampu membuat WhatsApp lebih andal untuk menjalankan bisnis.
Kehadiran fitur-fitur baru WhatsApp ini diharapkan mampu menjangkau pelanggan dengan lebih tepat dan efektif.
Yuk satu per satu fitur yang digulirkan WhatsApp untuk membantu pengguna menjangkau lebih banyak pelanggan:
Iklan di Status WhatsApp
Salah satu yang diungkap adalah kehadiran iklan di status WhatsApp. Lewat fitur ini, bisnis bisa melibatkan pelanggan secara langsung di Tab Pembaruan.
"Kami baru saja mengumumkan Iklan di Status, agar Anda dapat menjangkau pelanggan secara langsung di Tab Pembaruan. Ini akan menjadi terobosan besar bagi bisnis yang ingin menarik lebih banyak orang untuk mengirim pesan, guna mendapatkan dukungan dan penjualan. Semuanya dilakukan di WhatsApp," kata CEO Meta Mark Zuckerberg.
Iklan di Status merupakan bagian dari updaya Meta merampingkan cara bisnis bisa membuat dan mengelola strategi pemasaran di WhatsApp, Facebook, dan Instagram melalui Pengelola Iklan.
Akun Bisnis Bisa Pakai Materi Iklan Sama
Lewat cara ini, bisnis dalam semua ukuran bisa memakai materi iklan yang sama, alur penyiapan, dan anggaran di satu tempat sentral.
Setelah fitur ini rilis, bisnis bisa mengunggah daftar pelanggan dan memilih pesan marketing secara manual sebagai penempatan tambahan atau menggunakan Advantage+.
Setelah itu, sistem AI Meta akan mengoptimalkan anggaran di seluruh penempatan untuk memaksimalkan kinerja. Saat fitur ini tersedia, bisnis yang tertarik membuat iklan di Status akan dapat melakukannya di Pengelola Iklan.