Liputan6.com, Jakarta Kabar menggembirakan akhirnya datang dari tenis meja Indonesia. Setelah sekian lama menghadapi masalah dualisme organisasi, Indonesia bisa mengukir prestasi internasional. Klub Divisi Elite Indonesia Pingpong League (IPL), Arwana Jaya menjadi juara STIGA ASEAN Table Tennis Club Championship Challenge 2025 yang berlangsung di Thonburi University, Bangkok, Thailand, 18 sampai 20 Juli 2025.
Arwana Jaya jadi juara usai di final menundukkan klub wakil dari Vietnam dalam kejuaraan yang baru pertama kali diikutinya setelah lama vakum dari kegiatan internasional.
Sebelumnya di semifinal, Arwana Jaya menundukkan tim andalan tuan rumah Thai Police dalam event yang diikuti 24 klub negara-negara Asia Tenggara ditambah tim undangan dari India dan Taiwan.
Keikutsertaan Arwana Jaya pada kejuaraan itu merupakan program go international dari IPL yang memiliki agenda mengirimkan klub tiga besar terbaik hasil kompetisi IPL musim kompetisi tahun 2024.
Bersama Arwana Jaya berlaga juga dua wakil IPL lainnya, Onic Sport dan PTM Sukun Kudus. Selain itu tuan rumah juga memberikan fasiltas wild card untuk klub PRG dari Bali.
Untuk tingkat usia dini, U-13 tahun, IPL juga mengirimkan dua wakil, Onic Sport dan Gree One.
Prestasi Membanggakan
Ketua Umum IPL Letnan Jenderal TNI Muhammad Saleh Mustafa memberikan selamat atas keberhasilan Arwana Jaya mengharumkan nama bangsa dan negara di Thailand. Saleh Mustafa menyatakan, sukses itu harus mampu dipertahankan dan bahkan ditingkatkan di masa depan karena ini baru merupakan langkah awal.
“Bapak Ketua Umum mengapresiasi hasil perjuangan para pemain, pelatih dan pembina sehingga mampu menyumbangkan gelar untuk Indonesia. Sukses ini diharapkan Ketua Umum untuk makin meningkatkan kinera IPL dalam menghadirkan tata kelola kompetisi tenis meja profesional di Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal IPL, Yon Mardiyono ketika tiba di Jakarta dari Bangkok, Senin (21/7/2025) malam.
“Sungguh prestasi membanggakan karena Arwana Jaya bisa mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia pada kejuaraan yang baru pertama kali ini diikuti setelah lama vakum ikut event internasional. Sebagai pengurus dari IPL tentu kami juga bangga dan bahagia karena dari hasil kompetisi dengan tata kelola profesional ini di langkah awal sudah bisa membuahkan hasil membanggakan,” kata Yon Mardiyono.
Apalagi, kata Yon, wakil IPL lainnya juga mencatat prestasi yang cukup membanggakan. Onic Sport dan PTM Sukun mampu menembus delapan besar. Sedangkan untuk U-13 tahun, Onic lolos ke 8 besar dan Gree One masuk 16 besar.
“Sebagai penilaian awal, saya melihat sebenarnya kekuatan tenis meja Indonesia masih mampu bersaing. Bila agenda menambah jam terbang dengan aktif mengikuti turnamen-turnamen internasional bisa terus digalakan maka tenis meja Indonesia akan terus bangkit untuk meraih kejayaan,” ujar Yon.
Kebangkitan Tenis Meja Indonesia
Menurut Yon, dengan hampir semua klub yang tampil dalam kejuaraan itu menurunkan pemain-pemain nasional negara masing-masing yang dipersiapkan ke SEA Games Thailand, Desember mendatang maka secara mikro event ini juga bisa dipakai mendeteksi peta kekuatan di ASEAN.
Yon menyatakan, pemain-pemain Indonesia memiliki harapan untuk bisa bersaing dan meraih hasil terbaik di SEA Games nanti.
“Ya harapan tentu ada. Dari hasil yang diraih Arwana Jaya maka peluang Indonesia untuk bersaing di SEA Games cukup besar. Mudah-mudahan ini menjadi langkah awal yang baik untuk tim nasional Indonesia,” tutur mantan pemain andalan Indonesia itu.
Yon mengapreasi perjuangan para pemain dan pelatih serta dukungan pembina masing-masing klub dari persiapan di dalam negeri dan selama bertanding di Thailand sehingga bisa memetik hasil yang membanggakan.
“Ini sebagai langkah awal yang baik dan modal bagus serta besar untuk tenis meja Indonesia go internasional. Momentum ini akan dimanfaatkan untuk melakukan persiapan lebih baik lagi ke depan karena banyak agenda yang akan diikuti di luar negeri,” tegasnya.
Anggota KOI dan ITTF
IPL yang sudah diterima menjadi anggota Fedarasi Tenis Meja Internasional (International Table Tennis Federation/ITTF) dan anggota Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ke depan akan mempersiapkan tim untuk mengikuti agenda internasional yang cukup padat.
Disebutkan oleh Yon, untuk tingkat senior ada Kejuaraan Asia di India (bulan Oktober), Islamic Solidarity Games di Arab Saudi (November) dan SEA Games di Thailand (Desember). Kemudian untuk tingkat youth atau remaja ada seri WTT di Laos, Bangkok, Dubai, Darwin, Italia, Asian Youth Games di Bahrain serta Kejuaraan Dunia di Rumania.
“Makanya begitu sampai di Indonesia, kami akan langsung melakukan pertemuan untuk mematangkan persiapan. Untuk persiapan SEA Games akan segera digelar Pelatnas di Jakarta,” kata Yon.