Liputan6.com, Jakarta Laga semifinal Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 dan Timnas Thailand U-23 menyisakan cerita yang tak hanya soal skor dan adu penalti. Ada emosi, kelelahan, dan tanggung jawab yang diam-diam menguras tenaga lebih dari sekadar 90 menit pertandingan. Di tengah sorotan kamera dan teriakan penonton, seorang kapten menunjukkan bahwa tugasnya lebih luas dari memimpin di atas kertas.
Robi Darwis menjadi satu-satunya eksekutor Timnas Indonesia U-23 yang gagal mencetak gol dalam adu penalti. Ia tampak terpukul, berjalan lemas ke tengah lapangan dengan kepala tertunduk. Namun, di momen itulah, Kapten Kadek Arel Priyatna hadir—bukan hanya sebagai rekan setim, tapi sebagai sosok pemimpin yang memahami arti merangkul dalam arti harfiah.
Di sini, kita dapat menyaksikan peran penting seorang kapten di dalam tim, bukan hanya soal instruksi dan motivasi, tetapi juga bagaimana kehadiran dan empati bisa menjadi penentu. Kita akan melihat bagaimana Kadek Arel menjawab panggilan itu dalam laga menegangkan dan menyisakan banyak pelajaran soal kepemimpinan.
Lebih dari Sekadar Ban Kapten
Kadek Arel Priyatna menunjukkan tanggung jawabnya bukan hanya lewat arahan di lapangan. Ketika Robi Darwis gagal mengeksekusi penalti dan tampak kehilangan semangat, Kadek langsung mendekatinya.
Ia memeluk Robi dan memberikan semangat tanpa banyak pertimbangan. “Memang tugas saya sebagai kapten memimpin rekan-rekan dan kita lihat Robi sedikit down karena gagal penalti. Saya berusaha menyemangatinya. Alhasil, kami bisa menang melawan Thailand,” ungkap Kadek, dikutip dari Bola.com.
Momen Kecil, Dampak Besar
Apa yang dilakukan Kadek mungkin terlihat sederhana, tapi sangat bermakna bagi Robi dan tim secara keseluruhan. Pemain muda seperti Robi butuh dukungan emosional agar bisa bangkit di momen krusial.
Kehadiran kapten di saat seperti itu menjadi penyeimbang tekanan dan emosi. Momen tersebut membuktikan bahwa kepemimpinan di lapangan bisa hadir dalam bentuk perhatian kecil yang tulus.
Menuju Final, Tanggung Jawab Semakin Berat
Setelah melewati laga berat, Timnas Indonesia U-23 kini bersiap menghadapi Vietnam U-23 di final. Laga akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (29-7-2025).
Kadek Arel menyadari bahwa laga ini tidak akan mudah, dan kembali menegaskan semangat juang tim. “Vietnam itu lawan yang kuat dan kami harus bekerja keras. Semoga kami bisa,” harapnya.
Kapten sebagai Cermin Tim
Kepemimpinan Kadek Arel mencerminkan semangat tim yang tak hanya mengandalkan skill, tetapi juga kebersamaan. Ia tahu, seorang kapten bukan hanya penentu strategi, tapi juga pelipur lara.
Dengan sikap seperti itu, kepercayaan diri tim bisa tetap terjaga hingga menit terakhir. Siapa tahu, dukungan kecil itu bisa membawa mereka ke podium juara.
Sumber: Bola.com